
WUHAN, 5NEWS.CO.ID,- Berdiam diri di rumah dengan ketersediaan kebutuhan pokok yang menipis, itulah kondisi yang dialami warga Wuhan saat ini. Tak banyak yang bisa dilakukan setelah wilayahnya di karantina.
Disebutkan, per Selasa (28/1), korban meninggal 106 jiwa dan 4.500 orang lebih terjangkit, 976 diantaranya dalam kondisi serius. Lonjakan jumlah yang sangat mengkhawatirkan. Mengingat sehari sebelumnya, Senin (27/1), dilaporkan 80 korban tewas, terpapar 2.744 kasus dengan rincian 461 pasien kritis.
Situasi yang makin memburuk itu mengharuskan Otoritas menerjunkan petugas medis tambahan sebanyak 1.800 personil, untuk membantu Rumah Sakit di tujuh kota.
“Sebagian besar infeksi tanpa gejala ditemukan di antara penderita. Orang-orang inilah yang ada di bawah observasi Kami. Mereka tidak boleh bepergian secara bebas ke tempat umum dan melakukan kegiatan di luar ruangan. Karantina di rumah dilakukan untuk memastikan kita memiliki kendali atas sumber infeksi,” terang Li Xingwang, Anggota Otoritas Kesehatan Tiongkok, Selasa (28/1/20).
Sementara itu, Otoritas Wuhan telah membangun Rumah Sakit kedua berkapasitas 1.500 pasien terdampak. Ratusan eskavator dikerahkan demi mempercepat penyelesaiannya dan diharapkan rampung dalam beberapa hari ke depan. (h@n)