Warung Mbak Nana, Alun-Alun Simpang Lima Pati

Pati, 5News.co.id – Sebuah warung kecil yang terletak di bawah pohon beringin, di sisi barat bagian utara alun-alun simpang lima Pati, ternyata menyajikan menu yang cukup beragam. Dari mulai minuman seperti teh dan kopi, warung itu juga menyediakan pop ice. Makanan yang disediakan juga bermacam-macam, dari mulai lontong sayur sampai menu modern seperti burger dan kue lekker pun disajikan.

Baca Juga: Criping Aneka Rasa Di Simpang Lima Pati

Romadonah (38), wanita asal desa Panjunan, Kec. Pati itu telah merintis usahanya di alun-alun Simpang Lima Pati sejak 1996 lalu.

“Awalnya saya jualan kaos PDI, kemudian saya coba jualan mainan anak-anak di sini. Sebelum ada orang jualan sosis, saya sudah jualan di alun-alun,” tutur ibu 3 anak yang akrab dengan panggilan Nana itu.

Lapak sosis yang dirintisnya dirubah menjadi lapak pop ice, dikarenakan terjadi kecelakaan tumpahnya minyak panas yang menyiram tubuhnya serta putranya yang kala itu masih kecil.

“Karena trauma, akhirnya saya jualan pop ice aja,” katanya.

Lambat laun, usahanya berkembang, hingga Nana bersama suaminya membuat sebuah lapak berupa warung mungil untuk berjualan makanan. Tak lama kemudian sebuah gerobak untuk berjualan burger dan kue lekker juga hadir di samping warung mungil, tempatnya mengais rezeki.

“Alhamdulillah, sedikit demi sedikit keluarga saya tercukupi dan usaha juga berkembang. Sudah 23 tahun lho saya jualan di sini,” ujar Nana.

Baca Juga: Bang Ali, Pedagang Mie Ayam Di Simpang Lima Pati

Nana dan suaminya yang juga berjualan mainan anak-anak di alun-alun simpang lima Pati, merasa beesyukur dan menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pemerintah daerah, yang selama ini telah memberi fasilitas dan mengizinkan keluarganya untuk mengais rezeki di alun-alun simpang lima Pati.

“Disini rame pas malam minggu, kalau hari lain ya biasa saja,” katanya.

Nana berharap kepada pemerintah daerah untuk tetap memberi izin baginya dan rekan-rekannya sesama pedagang kaki lima yang berjualan di alun-alun simpang lima untuk tetap dapat berjualan di sana. Mengingat lapak mereka adalah satu-satunya mata pencaharian yang mereka miliki.

“Pernah ada isu mau dipindah. Seandainya dipindah pun saya terima dan patuh kepada kebijakan pemerintah. Tapi kalau bisa ya mohon diijinkan untuk tetap berjualan di sini,” katanya berharap.

Nana menambahkan bahwa selain ditabung untuk mengembangkan usahanya, uang hasil lapaknya digunakan untuk mencukupi kebutuhan keluarga, terutama pendidikan anak-anaknya.

“Saya pengen anak saya bisa sekolah sampai ke jenjang kuliah seperti teman-temannya yang lain,” pungkasnya.(hsn)

Komentar