Pemecatan Guru SD di Bekasi oleh Pihak Yayasan dan Tawaran Pekerjaan dari Ridwan Kamil

Robiatul-Adawiyah-Guru-SD-Bekasi

Bekasi, 5News.co.id –
  Pemecatan guru SD di Bekasi oleh pihak yayasan dikarenakan tidak memilih paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Sudrajat-Ahmad Syaikhu menjadi viral di media sosial. Robiatul Adawiyah (28) seorang guru Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Darul Maza Bekasi, Kelurahan Jatisari, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, dipecat pihak yayasan melalui chat Whatsapp dikarenakan tidak memilih paslon yang direkomendasikan pihak yayasan dalam Pemilihan Walikota Bekasi dan Gubernur Jawa Barat 2018 dalam Pilkada Serentak 2018, Rabu (27/6) lalu.

Baca Juga: Ganjar Yasin Menangkan Quick Count di Kabupaten Pati

Sebagaimana diberitakan, seorang warganet bernama Andriyanto Putra Valora yang mengaku sebagai suami dari guru tersebut adalah orang yang pertama kali mengunggah screenshot percakapan antara istrinya dengan pihak yayasan di media sosial.

Dalam postingannya, Andriyanto menyebutkan bahwa Adawiyah, istrinya itu tidak mau mengikuti arahan pihak yayasan untuk memilih pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu pada Pilgub Jawa Barat, dan Nur Supriyanto-Adhy Firdaus Saady untuk pemilihan wali kota (Piwalkot) Bekasi. Andriyanto mengatakan, istrinya lebih memilih Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum untuk Pilgub Jawa Barat dan pasangan Rahmat Effendi-Tri Adhianto Tjahyono pada Piwalkot Bekasi. Hal itu membuat pihak yayasan memberhentikan istrinya sebagai guru di SDIT tempatnya mengajar.

Baca Juga: Presiden Tetapkan 27 Juni 2018 Hari Libur Nasional

Adawiyah mengaku pemecatan dirinya itu bermula dari update status yang dilakukannya melalui Whatsapp Story tentang hasil quick count yang dimenangkan oleh pasangan Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut 1, Ridwan Kamil -Uu Ruzhanul Ulum pada Rabu (27/6) sekitar pukul 14.00 siang. Statusnya yang menyebutkan tentang kemenangan paslon nomor urut 1 Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum itu kemudian direspon pihak yayasan dalam WA Group dengan pemecatan. Screen shot percakapan Adawiyah iniyang kemudian diunggah oleh suaminya dalam sebuah postingan di akun media sosial dan kemudian menjadi viral.

Adawiyah menceritakan kepada wartawan, Jumat (29/6) kemarin, dalam percakapan di grup Whatsapp itu ada salah satu guru yang memberi ucapan selamat atas kemenangan paslon nomor urut 1 yang dipilihnya. Beberapa menit kemudian pihak yayasan membalas dengan kata-kata “Kok bisa ya berbeda pilihan, padahal yayasan sudah jelas arahan dan pilihannya”, dan kemudian terjadilah percakapan antara Adawiyah dengan pihak yayasan yang berujung pada pemecatan dirinya.

Baca Juga: Tiga Pilar Kamtibmas Siap Amankan Pilkada 2018 di Pati

Dalam percakapan di WAG itu, Adawiyah menyampaikan permohonan maafnya kepada pihak yayasan dan mempertanyakan mengapa tidak diperbolehkan memiliki pilihan yang berbeda. Adawiyah juga menyampaikan kepada pihak yayasan jika dalam pemilihan paslon dia memilih berdasarkan penilaian dan hati nurainya. Dalam percakapan itu, Adawiyah juga sempat mengatakan bahwa kebebasan dalam memilih paslon tanpa harus mengikuti pendapat siapapun adalah azas pemilu. Karena kaget dan kesal dengan sikap yayasan, Andriyanto, suami Adawiyah akhirnya mengunggah postingan percakapan antara dirinya dengan pihak yayasan yang akhirnya menjadi viral. Adawiyah mengaku tidak menyangka bahwa postingan suaminya itu akan menjadi viral di medsos.

Mengetahui bahwa percakapan tersebut menjadi viral dan ramai diperbincangkan di media social, pihak yayasan pun mendatangi rumah Adawiyah di RT 01 RW 03 Kelurahan Jatisari Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi pada Jumat (29/6) pagi. Dalam kunjungannyake rumah Adawiyah,pihak yayasan mengaku salah dan lalai serta meminta maaf kepada Adawiyah atas insiden percakapan di WAG yang berujung pada pemecatannya itu. Adawiyah menyatakan bahwa dirinya pribadi beserta seluruh keluarga sudah berbesar hati untuk memaafkan hal tersebut. Adawiyah juga berharap agar setelah berdamai dan saling memaafkan, masalah antara dirinya dengan pihak yayasan dianggap selesai dan tidak menimbulkan masalah-masalah lain.

Kendatipun pemecatannya masih sebatas pada percakapan chat Whatsapp dan pihak yayasan belum mengeluarkan surat keputusan apapun, Adawiyah mengaku enggan dan tidak ingin lagi mengajar di sekolah itu. Walaupun pihak yayasan meminta Adawiyah agar tetap mengajar disana. Adawiyah menganggap percakapannya dengan pihak yayasan dalam WAG itu adalah bukti bahwa dirinya sudah dikeluarkan dari sekolah, walaupun belum ada surat keputusan apapun dari pihak yayasan.

Tak disangka, paslon nomor urut 1 yang dipilihnya, Ridwan Kamil malah merespon insiden pemecatan dirinya dan menawarkan pekerjaan kepada Adawiyah. Dalam akun instagram pribadinya Ridwan Kamil menulis:

@ridwankamil: Ibu Rabiatul Adawiyah, warga Jati Asih Bekasi, saya menghaturkan terima kasih karena hati nurani dan jari ibu sudah memilih saya kemarin.

Tanpa diduga Konsekuensinya ternyata ibu diberhentikan oleh sekolah tempat ibu mengajar hanya dengan via WA, hanya karena beda coblosan dengan arahan sekolah. Sabaaar ya bu. Di Setiap cobaan hidup, selalu hadir juga pertolongan Allah.

Di setiap kesulitan selalu ada kemudahan. Ibu juga orang baik karena sudah memaafkan mereka yang melanggar hak asasi ibu.

Ahlak Ibu lah yang akan selalu kami jadikan contoh dan teladan.

Insya Allah nanti saya sepenuh hati bantu untuk mencarikan ibu pekerjaan di tempat yang ibu nyaman lahir batin. Hatur nuhun pisan untuk pengorbanannya.

Cerita Ibu ini tidak akan pernah saya lupakan.

Dan menjadi penyemangat agar saya selalu amanah dan menjaga kepercayaan mereka yang berkorban untuk keyakinannya menitipkan mimpinya kepada saya. Hatur Nuhun.(hsn)