Pati, 5News.co.id – Sebagai bagian dari pembangunan sistem menuju Smart City, Dinas Kesehatan Kabupaten Pati meluncurkan Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) dan Jejaring Komunikasi Sahabat Siaga Gawat Darurat Untuk Anda (Jejak Si Garda). Acara launching SPGDT dan Jejak Si Garda ini diselenggarakan di halaman Dinas Kesehatan Kab. Pati, Jl. Diponegoro No 153 Pati, Selasa ( 24/7) lalu.
Baca Juga: Kabupaten Pati, 1 Dari 100 Smart City Indonesia
Bupati Pati H Haryanto SH MM dalam sambutannya mengatakan bahwa program ini ditujukan sebagai peningkatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Kab. Pati.
“Program layanan kesehatan yang dirilis Dinas Kesehatan ini, ditujukan sebagai layanan kesehatan masyarakat dalam mengatasi situasi gawat darurat yang terjadi,” katanya.
“Pemkab mendukung penuh proper rilisan bu Aviani yang mengintegrasikan seluruh layanan gawat darurat dari RSUD, Puskesmas dan Klinik yang ada di Kab. Pati,” imbuhnya.
Di hadapan wartawan Bupati juga menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari pembangunan sistem menuju Smart City.
“Pati adalah salah satu kota kabupaten dari 50 kota yang terpilih untuk program Smart City. Program kesehatan ini salah satu bagian dari sistem yang sedang kita bangun,” paparnya menjelaskan
Terkait dengan kurangnya SDM, Bupati mengatakan bahwa pihak Pemkab sudah bekerjasama dengan beberapa perguruan tinggi untuk menambah tenaga ahli dalam layanan kesehatan. Kekurangan dokter spresialis. Lebih lanjut, dia menawarkan fasilitas kepada tenaga ahli medis asal Pati yang masih bekerja di luar daerah jika mau bekerja di kabupaten Pati.
Baca Juga: Pati Menuju Smart City
Sementara itu, sebagai pemrakarsa dan perancang program, Kabid Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan, dr. Aviani Tritanti Venusia MM, berharap melalui program ini, situasi kegawatdaruratan di Kab. Pati bisa ditangani dengan ‘respon time’ yang lebih cepat, sehingga resiko kematian atau cacat akibat keadaan darurat bisa ditekan.
Aviani juga mengatakan bahwa pihaknya berharap kepada semua pihak, dari media, petugas kesehatan dan pihak-pihak lain untuk membantu mensosialisasikan dan mengenalkan program ini kepada masyarakat.
“Saya berharap program ini diperkenalkan kepada masyarakat supaya mereka tahu bagaimana tindakan yang tepat untuk situasi gawat darurat yang sedang dihadapi saat itu,” katanya.
Menurutnya, setelah acara launching program Si Garda, pihaknya juga berupaya untuk memperkenalkan layanan publik ini melalui media di pati, baik cetak maupun online, pemasangan spot di radio, dan acara Talk Show. Selain itu pihaknya juga membagikan liflet (selebaran-red) kepada masyarakat agar program ini diketahui dan menjangkau masyarakat Kab. Pati sampai ke pelosok daerah.
Aviani menjelaskan bahwa melalui aplikasi android, masyarakat dapat melihat secara online ketersediaan kamar di rumah sakit, stok darah PMI, dokter dan apotik jaga. Selain melalui aplikasi, informasi itu juga akan diberikan melalui call center di nomor (0295-4101685) sebelum call centre resminya diaktifkan.
“Penanganan keadaan gawat darurat, akan diberikan sesuai dengan kebutuhan, bisa dikirim ambulance atau sekedar panduan untuk mengatasi keadaan darurat yang di alami warga masyarakat untuk menghindari resiko kematian atau cacat,” pungkasnya.(hsn)