Menjahit Robeknya Kain Persatuan, Sinta Nuriyah Sahur Bersama di Gereja

Sleman, 5News

Membumikan semboyan bangsa ‘Bhineka Tunggal Ika’ bagi Sinta Nuriyah dengan sahur dan buka puasa bersama di berbagai tempat ibadah dan dan agama yang berbeda. Upaya itu dilakukan sebagai bentuk kesadaran kemajemukan bangsa Indonesia.

Baca Juga: Kutipan Isi Pengajian Ramadhan Habib Luthfi Bin Yahya

Seperti yang dilakukan istri presiden ke 4 RI KH Abdrurahman Wahid itu, Sabtu (26/5), di Gereja Santa Maria Assumpta, Gamping Sleman.

“Kegiatan seperti ini sudah saya lakukan sejak mendampingi suami saya, Gus Dur, sudah sejak 19 tahun yang lalu,” akunya.

Menurutnya kegiatan seperti ini adalah upaya saling menghormati, menyayangi dan menjalin kebersamaan sesama anak bangsa. Baik dari agama dan suku yang berbeda, toh semua adalah bagian dari bangsa Indonesia.

“Saya sadar kita tinggal di Indonesia. Bangsa ini majemuk karena terdiri dari beragam suku dan agama. Untuk itulah kita memiliki semboyan Bhineka Tunggal ika,” katanya.

Baca Juga: Wapres RI Kecam Modus Bagi Takjil Dengan Hastag #2019GantiPresiden

Lagu Indonesia raya menjadi tanda bersatunya para peserta, lagu kebangsaan itu dinyanyikan bersama-sama di awal acara dengan penuh hikdmat.

Hal itu diakui kepala Paroki Gereja Santa Maria, Romo Martinus Suharyanto Pr. “Saya terharu dengan lagu Indonesia Raya, saya yakin Bhineka Tunggal Ika mewakili semua yang baik.” katanya.

Istri mendiang Gus Dur itu setiap memasuki bulan Ramadhan selalu keliling Nusantara menggelar buka dan sahur bersama di berbagai tempat ibadah. Hal itu dilakukan sebagai upaya menjahit kain persatuan bangsa yang terkoyak oleh bangsanya sendiri. (ma)