Jakarta, 5News.co.id – Kurma dan minyak zaitun asal Palestina kini bakal membanjiri pasar Indonesia, pasalnya pemerintah memberikan preferensi penghapusan tarif bea masuk 0{87a6ba9263d977182cf0a134e761ac1c7030e18f2a2187e1929c78f85c4b9bec} bagi kedua produk asal negara yang saat ini masih dijajah Zionis itu. Ujar direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional (PPI) Iman Pambagyo di Jakarta, Senin (6/8/2018).
Baca Juga: Indonesia Dukung Resolusi Perlindungan Warga Sipil Palestina
Imam menyatakan, dengan adanya penghapusan tarif bea masuk 0{87a6ba9263d977182cf0a134e761ac1c7030e18f2a2187e1929c78f85c4b9bec} bagi produk kurma dan minyak zaitun murni itu, diharapkan nantinya bisa memenuhi kebutuhan dalam negri terhadap dua komoditi yang lumayan tinggi itu.
“Harapannya dalam satu tahun implementasi, impor kurma diperkirakan melonjak hingga 11,62{87a6ba9263d977182cf0a134e761ac1c7030e18f2a2187e1929c78f85c4b9bec}, sdangkan kenaikan impor minyak zaitun kita perkirakan capai 172{87a6ba9263d977182cf0a134e761ac1c7030e18f2a2187e1929c78f85c4b9bec},’ paparnya.
Baca Juga: Layang-layang Palestina Vs Drone Israel
Menurut Imam, kebutuhan Indonesia terhadap minyak zaitun sangatlah besar, karena untuk memenuhi keperluan industri kosmetik selain untuk sektor makanan juga.
Sementara itu, Menteri Perdagangan Enggartiasto mengharapkan dengan penghapusan bea masuk maka nilai perdagangan Indonesia dan Palestina bisa semakin besar dan bisa mendongkrak perdagangan antar kedua negara yang saat ini masih relatif kecil.
“Sampai dengan Mei jumlah nilai transaksi perdagangan dengan Palestina sebesar USD1,62 juta,” katanya.
Menurutnya, kesulitan perdagangan dengan Palestina itu karena Palestina harus lewat negara Yordania untuk mengirim dan masuk barang, yang tentunya memakan waktu dan biaya. (ma)
