Gempa 7,7 SR Picu Tsunami dan Runtuhkan Sejumlah Bangunan di Palu

Palu, 5News.co.id—Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan terjadi tsunami di Pantai Talise, Palu, dan pantai di Donggala Sulawesi Tengah, pada Jumat (28/9), setelah gempa bumi berkekuatan 7,7 Skala Ricther mengguncang daerah itu pada pukul 17.02 WIB kemarin.

Baca juga: Bantu Atasi Lambannya Bantuan, Relawan ABI Dirikan 14 Titik Posko di Lombok

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyatakan bahwa tsunami dengan ketinggian 0,5-3 meter itu terjadi beberapa saat setelah gempa. Menurut Sutopo, tsunami itu mengakibatkan jatuhnya korban, baik luka-luka maupun meninggal dunia. Sejauh ini pihaknya sedang melakukan pendataan untuk memastikan jumlah korban.

“Korban yang meninggal karena tertimpa reruntuhan bangunan. Jumlahnya sedang kita data,” katanya.

Sutopo menuturkan bahwa tsunami itu menerjang beberapa pemukiman dan sejumlah gedung yang ada di sekitar pantai. Saat ini, TNI, petugas BPBD, Polri, Basarnas dan sejumlah relawan masih terus melakukan evakuasi dan penanganan darurat bagi korban.

Sutopo juga menambahkan, rusaknya sejumlah ‘base station’ (sumber daya-red) listrik yang mengakibatkan listrik padam, berdampak pada sulitnya jaringan komunikasi dan menghambat proses pendataan.

Dampak dan Korban Gempa

Korban gempa bumi di Donggala dan Palu Sulteng, diduga mencapai ratusan orang. Saat ini tim gabungan dari unsur TNI, Polri, Basarnas, BPBD dan relawan masih berupaya untuk melakukan evakuasi korban dari sejumlah gedung yang ambruk.

Baca juga: Warga Terdampak Gempa Bumi Cari Bantuan Sendiri Melalui Medsos

Dilansir dari kantor berita ANTARA, Kepala LKBN Antara Biro Sulawesi Tengah, Rolex Malaha melaporkan bahwa ada sekitar puluhan hingga seratusan orang yang terjebak di Mal Tatura, sebuah pusat perbelanjaan terbesar di Kota Palu, yang terletak di jalan Emy Saelan.
Menurut salah seorang pegawai mal yang ditemui, para korban yang terjebak di dalam mal yang ambruk sebagian itu belum dievakuasi.

Rumah Sakit Budi Agung Palu dilaporkan telah menerima 14 jenazah yang dibawa dari Mal Tatura yang runtuh saat terjadi gempa. Sementara itu, sekitar seratusan orang yang terluka seperti patah kaki dan luka-luka lainnya masih berada di halaman rumah sakit dan ruang pasien yang belum ditangani secara medis.

Rolex juga melaporkan bahwa Hotel Roa-Roa berlantai delapan yang berada di Jalan Pattimura juga rata dengan tanah. Menurut orang-orang yang berada di sekitar lokasi hotel itu, banyak korban terjebak dibawah reruntuhan hotel tersebut dan belum ditangani.

Rolex menambahkan, di arena Festival Pesona Palu Nomoni, sekitar puluhan hingga seratusan orang yang sebagiannya merupakan penari, belum diketahui nasibnya, saat terjadi gelombang tsunami menyapu bersih lokasi acara festival itu.

Rumah Sakit Anutapura di Jalan Kangkung, Kamonji, Kota Palu, yang berlantai empat pun roboh. Gedung, rumah dan bangunan lainnya di sekeliling kota juga banyak yang hancur dan roboh.

Menurut Rolex, warga kota terlihat masih panik dan berusaha mengungsi ke daerah-daerah yang lebih aman seperti ke dataran yang lebih tinggi.

“Warga membutuhkan penanganan segera dari berbagai instansi terkait,” tegas Rolex menutup.(hsn)