BPBD: Sampang Dilanda Kekeringan Parah Dan Rawan Kebakaran

Sampang, 5News

Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Sampang, Anang Djunaidi di Sampang, Kamis (31/5), sedikitnya 42 desa yang tersebar di 10 kecamatan di Kabupaten Sampang, Jawa Timur mulai mengalami kekeringan dan kekurangan air bersih pada musim kemarau kali ini, dari 10 kecamatan itu, kekeringan paling parah ialah di Kecamatan Kecamatan Sreseh.

Baca Juga: Banjir Rob, Ribuan Rumah di Pekalongan Terendam

“Warga disana sudah kesulitan untuk mendapatkan air bersih karena sumber mata air di sumur-sumur warga sudah kering,” katanya.

Anang menjelaskan, jumlah 42 desa yang mengalami kekeringan ini merupakan data awal dan diperkirakan masih akan bertambah.

“Jumlah desa terdampak saat ini sama dengan jumlah pada musim kemarau sebelumnya, dan merupakan data sementara. Tidak menutup kemungkinan bisa bertambah,” tuturnya.

Baca Juga: Kapuas Meluap, Dua Desa Terendam

Menurut Anang, di Kecamatan Sreseh, Sampang terdapat 12 desa dan sebanyak 10 desa diantaranya sudah mengalami kekeringan parah.

Untuk itu, Anang mengaku telah berkoordinasi dengan BNPB dan BPBD Jatim, untuk mengupayakan bantuan pendistribusian air bersih ke Kecamatan Sreseh dan kecamatan lain yang sudah mengalami kekeringan dan kekurangan air bersih.

“Sebenarnya, Pemkab Sampang tahun ini telah mengalokasikan anggaran untuk melakukan pengeboran di sejumlah wilayah yang rawan kekeringan dan kekurangan air bersih, namun belum terlaksana,” katanya, menjelaskan.

Baca Juga: BMKG: Banjir Rob Diperkirakan Sampai Pekan Depan

Selain kekeringan dan kekurangan air bersih, persoalan lain yang sering terjadi di Kabupaten Sampang saat kemarau adalah kasus kebakaran.

Pada kemarau tahun lalu, di Sampang tercatat sebanyak 10 kasus kebakaran. “Makanya kami juga mengimbau kepada masyarakat agar pada musim kemarau lebih berhati-hati,” pesan Anang.(sumber ANTARA/hsn)