Ayatullah Khamenei: Iran Kalahkan Amerika dalam ‘Tantangan 40 Tahun’

Teheran, 5News.co.id,- Ayatullah Khamenei menyatakan Iran telah mengalahkan Amerika dalam istilah yang disebutnya dengan ‘tantangan 40 tahun’. Pemimpin Republik Islam itu juga mengatakan bahwa Trump telah menjatuhkan ‘harga diri’ AS dan menyebutnya akan menjadi pecundang utama dalam penerapan kembali sanksi AS atas Iran.

Baca juga: Mayoritas Negara Arab Tidak Menyukai Israel Dan Amerika, Kecuali Saudi

Dilansir dari Al Jazeera, Sabtu (3/11) kemarin, mengutip dari akun twitter resminya, pemimpin tertinggi Iran itu juga mengungkapkan kegagalan AS atas seluruh upayanya untuk melemahkan Teheran. Dalam pidatonya di Teheran dia juga mengatakan bahwa kekuatan Amerika telah menurun.

“Presiden baru AS ini telah mempermalukan sisa harga diri Amerika dan demokrasi liberalnya. Kekuatan Amerika di bidang ekonomi dan militer juga menurun,” kata Ayatullah Khamenei.

Pemimpin Iran itu berbicara pada malam peringatan pengambilalihan kedutaan AS pada tahun 1979 di Teheran. Dalam pidatonya, dia mengatakan, selama 40 tahun terakhir AS telah melakukan berbagai upaya untuk melawan Iran. Menurutnya, fakta membuktikan bahwa seluruh upaya AS untuk melemahkan Iran telah gagal.

AS berencana untuk memaksakan kembali sanksi atas Teheran. Sanksi itu diterapkan kembali setelah Amerika secara sepihak menarik diri dari kesepakatan nuklir pada bulan Mei 2015 lalu.

Trump mengatakan dia ingin merundingkan kesepakatan baru dengan Iran untuk menggantikan perjanjian multilateral. Presiden AS itu menuntut sejumlah konsesi baru dengan tawaran ‘bantuan’ atas sanksi serta pemulihan kembali hubungan diplomatik antara Washington dan Teheran.

Baca juga: Amerika dan Sekutu Bom Suriah Pada Malam Sebelum Tim Pemeriksa Tiba

Hossein Askari, seorang pakar bisnis dan hubungan internasional di George Washington University, menilai bahwa mustahil Iran akan menyetujui tawaran konyol Trump.

“Amerika Serikat memiliki 12 tuntutan, persis apa yang Arab Saudi lakukan ke Qatar,” kata Askari.

“Salah satunya mengatakan ‘Iran harus mengakhiri dukungannya untuk terorisme’. Nah, Iran tidak mendukung terorisme selama bertahun-tahun. Itu tidak masuk akal,” lanjutnya.

“Dikatakan juga ‘Iran harus mengakhiri program misilnya’. Nah, Iran tidak akan menghentikan itu. Iran menghadapi Israel, dengan hulu ledak nuklir, Amerika Serikat mengepung Iran di semua sisi dan Anda ingin Iran mengatakan, ‘OK , kita tidak akan melakukan apa-apa. ”Itu tidak akan terjadi,” ungkap Askari.

Askari juga menilai tuntutan AS agar Iran menghentikan operasinya di Suriah sebagai suatu hal yang tidak masuk akal. Dia mengingatkan bahwa Suriah adalah satu-satunya negara yang mendukung Iran saat terjadi perang teluk antara Iran-Irak.

“Dan kemudian, hal ketiga yang sangat penting, adalah bahwa mereka ingin Iran menghentikan operasinya di Suriah. Pandangan Iran tentang hal itu sangat sederhana.

“Suriah adalah satu-satunya negara yang mendukung Iran selama perang Iran-Irak, kala itu Amerika Serikat dan Eropa memberi senjata kimia kepada Irak untuk digunakan pada Iran. Ia tidak punya pilihan selain mendukung Suriah saat ini.” jelas Askari.(sumber Al Jazeera/hsn)

Komentar