Mengukur Sikap PA 212 dan Amin Rais Pasca Rangkulan Jokowi – Prabowo

Penulis: Ahmad Alief

Pasca pertemuan Prabowo dan Jokowi di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan kemarin, menyisakan pertanyaan ke mana arah nasib dan sikap Persatuan Alumni 212, Amin Rais dan partai koalisi pendukung 02?

Saat pertemuan itu Prabowo dan Jokowi telah sepakat mengakhiri istilah ‘cebong’ dan ‘kampret’. Kedua tokoh juga sepakat lebih mengedepankan persatuan untuk Indonesia.

“Sudahlah, tak ada ‘cebong-cebong’, ‘kampret-kampret’, semuanya Merah Putih,” tegas Prabowo.

Istilah Cebong dan Kampret santer di medsos sebagai identitas kedua buku dan menjadi bumbu perseteruan.

Kejelasan sikap Persaudaraan Alumni (PA) 212 ditegaskan melalui juru bicaranya, Novel Bamukmin, pihaknya sudah tidak lagi bersama Prabowo dan akan terus meneruskan perjuangan mereka.

“Secara pribadi, istilah ‘sepakat akhiri cebong dan kampret’ itu istilah buat Prabowo sendiri, kami bukan bagian dari apa yang Prabowo atau Jokowi sebut,” kata Bamukim kepada wartawan, Sabtu (13/07/2019).

“Karena buat kami, perjuangan ini harus berlanjut.” Katanya.

Bamukim juga menegaskan, PA 212 sudah kembali kepada khitoh semula, yaitu sudah tidak lagi bersama partai mana pun, juga Prabowo atau Badan Pemenangan Nasional (BPN).

“Sudah tidak lagi bersama Prabowo-Sandi, juga BPN-nya,” katanya.

Bamukim beralasan tidak bisa toleransi terhadap kecurangan, bahkan sampai korban nyawa, baik tragedi berdarah 21-22 Mei 2019.

“Begitu juga petugas KPPS yang mencapai 500 lebih wafat tidak wajar,” ucapnya.

Novel menegaskan PA 212 setia di barisan imam besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab. “Tetap setia menunggu arahan dari Habib Rizieq dan ulama,” tegasnya.

Sementara Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais mengaku tidak mengetahui peristiwa pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Prabowo.

Amien Rais justru mempertanyakan sikap Prabowo, yang menurutnya tidak meminta izin kepada dirinya terlebih dahulu.

“Sama sekali saya belum tahu. Makanya itu, mengapa kok tiba-tiba nyelonong?” kata Amien di kediamannya, Yogyakarta.

Ia pun beralasan, belum bisa memberikan komentar apa-apa terkait pertemuan itu.

Sementara Gerindra dan partai pengusung lain lebih ke arah koalisi daripada oposisi. Tidak seperti yang selama ini santer dibicarkan dan ‘diperjuangkan’ selama kampanye pemenangan kubu 02 Prabowo-Sandi dahulu. (mas)