
Jakarta, 5NEWS.CO.ID, – PSSI melalui Cucu Soemantri selaku Wakil Ketua Umum PSSI mendesak pihak Federasi Sepak Bola (FAM) maupun pemerintah Malaysia untuk meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia terkait insiden pengeroyokan dan penusukan terhadap suporter Indonesia.
Kejadian sebelumnya, tepat setelah usainya pertandingan, saat kedua suporter membubarkan diri untuk pulang ada beberapa insiden pengeroyokan dan bentrok kedua elemen suporter. Salah satunya di kawasan Bukit Bintang, Selasa (20/11).
“Tentu saja (Malaysia harus minta maaf). Nanti kami akan menyampaikan sikap tersebut secara resmi,” ujar Cucu kepada salah satu media nasional.
Cucu juga mendesak pihak Polisi Diraja Malaysia (PDRM) untuk segera melakukan investigasi terkait insiden tersebut. Insiden ini tidak bisa diterima karena sebelumnya PSSI telah bekerja sama secara resmi dengan FAM dan PDRM untuk menjamin keselamatan dan keamanan suporter Indonesia disana.
“Kami juga berencana mengajukan protes. Nanti biar Sekjen (Ratu Tisha),” tambah Cucu.
Sebelumnya, Kepala Satgas Perlindungan WNI KBRI Malaysia, Yusron B Ambary mengatakan bahwa ia mendapat banyak laporan usai laga tersebut. Ada pengeroyokan, bahkan ada juga yang sampai terjadi penusukan kepada suporter merah putih.
“Ada satu kasus yang telah kami terima laporannya, banyak beredar di medsos. Orang Indonesia dikeroyok dan digebuki. Saya diberitahu Aliansi Suporter Indonesia,” ucap Yusron.
Menurut keterangan Yusron, juga terjadi perampasan barang milik salah seorang pendukung garuda, paspor dan tasnya dirampas oleh suporter Malaysia.
“Namanya Fuad, saya sudah bertemu orangnya. Paspornya dirampas, tas Fuad dirampas,” ujar Yusron menambahkan.
Menpora Malaysia Syed Saddiq hanya menyampaikan sikapnya melalui Twitter dan menyuruh untuk melaporkan setiap tindakan kekerasan kepada pihak Kepolisian (PDRM).
Netizen Indonesia juga mengamuk dan mereka menggunakan tagar #Ganyang Malaysia dan juga mereka mengutuk setiap kekerasan yang dilakukan oleh suporter Malaysia kepada pendukung Garuda disana. (mra)