
Karanganyar, 5NEWS.CO.ID,- Sesi latihan tim PSG Pati atau yang dikenal dengan AHHA PS Pati dihentikan paksa oleh puluhan fans Persika Karanganyar yang memaksa masuk ke tempat latihan.
Puluhan orang tersebut datang ke Lapangan Desa Suruh Kalang, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, sekitar pukul 16.00 WIB. Mereka yang mengenakan kaos bertuliskan ‘Laskar Lawu’ sebagian masuk ke lapangan saat PSG Pati menggelar latihan.
Pembubaran paksa yang dilakukan oleh puluhan orang itu membuat situasi semakin tidak kondusif dan akhir tim memutuskan untuk mengakhiri sesi latihan lebih cepat.
“Awalnya kita lagi latihan. Tiba-tiba ada (datang) sekumpulan orang. (Alasannya) saya nggak tahu. Harusnya tanyanya ke mereka kenapa, karena kita cuma latihan,” ujar Manajer PSG Pati, Doni Setiabudi, dihubungi wartawan, Jumat (01/10/21) sore WIB.
“Dilihatnya kondisinya kurang kondusif, jadi kita perintahkan pemain naik bus saja (untuk) pulang,” lanjutnya.
Langkah tersebut diambil untuk mengantisipasi kesalahpahaman mengingat saat itu lapangan dipenuhi banyak orang dan situasi yang dianggap sudah tidak kondusif.
“Ya takutnya jadi ada miskomunikasi, tadi kan suasananya lagi banyak orang. Saya khawatir ada provokator atau oknum yang tidak bertanggungjawab malah memperkeruh suasana,” tutur Doni.
Mulanya AHHA PS Pati sempat mencanangkan laga persahabatan dengan Persika Karanganyar namun dibatalkan karena dikhawatirkan akan memicu kerumunan.
“Iya ada ujicoba lawan Persika. Cuman karena dikhawatirkan terlalu banyak massa yang datang karena (rencana friendly) itu kan naik di instagram, facebook sama twitter, kami khawatirkan banyaknya penonton makanya lebih baik dibatalkan saja,” sambungnya.
Sementara, Manajer Persika Karanganyar Prihanto mengakui bahwa fans yang datang adalah pendukung setia mereka. Ia mengakui insiden ini menjadi sarana pendewasaan bagi para pendukung. Pihaknya mengimbau agar kejadian yang sama tidak terulang lagi.
“Itu namanya penggemar, beda dengan suporter. Itu di luar manajemen Persika. Namun dipastikan tidak ada tindak anarkis, tidak ada yang rusak, tidak ada yang pecah. Itu insiden yang biasalah dalam sepakbola,” jelas dia.
“Saya mengimbau penggemar Persika, insiden ini menjadi pembelajaran, pendewasaan diri. Jangan sampai terulang lagi. Jangan sampai tim Persika tidak bisa melakoni laga tandang, kan kasihan,” pungkasnya. (mrp/ran/mra)