Buntut Tragedi Kanjuruhan, Liga 2 Indonesia Resmi Dihentikan

Logo Liga 2 indonesia. (Foto: Ist)

Jakarta, 5NEWS.CO.ID,- Liga 2 Indonesia resmi dihentikan usai Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) menggelar Rapat komite eksekutif (Expo) beberapa waktu yang lalu. Atas hal itu, tentunya membuat berbagai kalangan baik pihak para pemain maupun penonton atau suporter merasa kecewa.

Terhentinya Liga 2 ini banyak menimbulkan persoalan dan perdebatan pada publik. Meski demikian, pemberhentian ini dinilai karena buntut dari Tragedi Kanjuruhan silam. Adapun faktor lainnya seperti banyaknya kondisi stadion home milik klub yang berlaga di Liga 2 yang kurang memenuhi standar PSSI.

Menanggapi hal tersebut, CEO Persipa Pati, Joni Kurnianto mengatakan bahwa PSSI sendiri mengambil keputusan itu tentunya ada alasanya dan keputusan itu harus dihormati.

“PSSI menghentikan kompetisi ini dengan alasan Tragedi Kanjuruhan Malang, Jawa Timur pada 1 Oktober 2022 lalu,” kata Joni saat dikonfirmasi di depan Kantor DPRD Pati, Senin (16/1/2023).

Tak hanya itu, Liga 3 pun ikut terhentikan. Selanjutnya, dirinya juga menuturkan bahwa seharusnya setiap Liga memiliki operator masing-masing, agar jika terjadi seperti kejadian Kanjuruhan, akibatnya tak merugikan banyak pihak.

“Untuk kedepannya lebih baik liga 2 dan 3 memiliki operator masing-masing. Jangan seperti sekarang, 1 operator dengan dua liga,” tuturnya.

“Jika terjadi apa-apa seperti kemarin, tragedi Kanjuruhan ya berhenti (liga 2 dan 3),” lanjutnya.

Lebih lanjut, meski dengan berhentinya liga 2, dirinya menegaskan akan tetap menggaji para pemain Persipa Pati. Lantaran sementara ini biaya besar yang didapatkan dari sponsor maupun tiket penonton ikut terhenti.

“Para pemain masih tetap digaji, tapi dengan beberapa klausal, seperti kalau tidak main digaji separo. Nanti ini liga berhenti, gajinya kita hitung lagi lah dan tetap kami gaji mas. Meski ada yang tertunggak. Lah emang liga berhenti, gimana?,” jelasnya.

“Akibat liga berhenti juga menyebabkan subsidi dari liga dihentikan, sponsor berhenti dan pihak klub tak mendapatkan pendapatan dari stadion maupun lainnya,” sambungnya.

Kendati demikian, Pihaknya menyatakan bahwa Persipa Pati siap berlaga, bila Liga 2 dilanjutkan. Kesiapan tersebut karena lolosnya Stadion Joyokusumo dari assessment atau penilaian dari Mabes Polri awal Januari 2023 lalu.

”Kita hormati keputusan PSSI dan LIB. Secara tim sebenarnya kita sudah bersiap-siap, contohnya stadion kita alhamdulillah kemarin lolos dengan nilai 68,64. Itu tidak mudah, dan kita termasuk yang tertinggi di Jawa Tengah,” tandasnya. (hus)