Komparasi Argumen antara Bumi Datar dan Teori Bumi Bulat

Gamabar ilustrasi

5NEWS.CO.ID,- Sesungguhnya perdebatan bentuk bumi antara berbentuk bulat atau datar sudah ada sejak jaman dahulu. Harus diakui masing-masing pihak memiliki argumentasi yang kuat. Dan tidak ada salahnya bagi kita untuk mengetahui argumentasi dari masing-masing.

Barangkali ada dari sebagian kita mencibir jika perdebatan tentang bentuk bumi adalah suatu hal yang sia-sia, maka mengetahui argumentasinya pun menjadi sia-sia pula. Ada banyak hal lain yang lebih bermanfaat untuk dilakukan daripada berdebat tentang bentuk bumi, atau meski sekedar mengetahui argumentasinya.

Tentu saja pandangan ini bukanlah pandangan yang keliru. Namun tidak bisa kemudian dipukul rata berlaku untuk semua orang. Bagi sebagian orang mungkin benar jika hal itu adalah sia-sia saja, tetapi tidak menutup kemungkinan jika hal itu tidak sia-sia bagi sebagian yang lainnya. Apalagi mengetahui argumentasinya akan membuat kita mengerti dan memahami bagaimana seseorang bisa memiliki keyakinan tertentu, sehingga kita tidak akan terjebak pada sikap menolak sesuatu tanpa ilmu.

Sebelum kita melihat apa argumentasi dari kelompok Flat Earth tentang kebohongan teori bumi bulat sebagaimana yang telah kita yakini, kita akan melihat beberapa argumen utama bahwa bumi itu bulat. Sebenarnya ada banyak argumen utama yang membuktikan bahwa bumi itu bulat, namun kita hanya akan melihat satu atau dua argumen yang sederhana saja di sini. Argumen itu adalah ada banyak foto bumi berbentuk bulat dan Gallileo telah membuktikan Heliosentrik yang sekaligus membuktikan bumi ini bulat.

Kelompok Flat Earth dengan tegas membantah argumen-argumen tersebut dengan argumentasi yang cukup kuat. Yang pertama tentang foto-foto bumi yang berasal dari NASA semuanya berbentuk bulat. Bagi kebanyakan orang tentu saja hal ini sudah cukup sebagai bukti bahwa bumi itu bulat. Namun sekaitannya dengan ini, kelompok Flat Earth mengatakan bahwa tidak ada satu pun foto-foto bumi bulat yang bersumber dari NASA adalah foto asli. Setelah diteliti ternyata foto-foto tersebut bertanya balik: Adakah foto-foto yang berasal dari NASA itu foto-foto asli? Karena foto-foto yang ada setelah diteliti ternyata hanyalah gambar hasil rekayasa komputer atau CGI (Computer Generated Imagery).

Berkenaan dengan Gallileo yang telah membuktikan Heliosentriknya, dimana kemudian sains Barat menganggap teori matahari sebagai pusat alam semesta adalah berasal dari Copernicus (1473-1543) dan Gallileo (1564-1642) ini. Meskipun sebenarnya Copernicus sendiri dalam bukunya mengatakan jika dia terpengaruh pandangannya oleh Martiannus Capella (420 SM). Yakni seorang tokoh penyembah matahari yang pertama kali mengungkapkan teori Heliosentris. Jadi mereka berdua bukanlah yang pertama mengungkapkan teori Heliosentris. Heliosentris adalah pandangan yang bersumber dari sebuah keyakinan akan matahari sebagai Tuhan.

Kemudian tentang Gallileo yang dihukum sebagai akibat dari telah mengungkapkan kebenaran sains, ternyata adalah pemahaman yang keliru. Apa yang terjadi ternyata adalah Gallileo dihukum karena dia tidak bisa membuktikan teorinya. Hal ini bisa dilihat di buku The Genesis Of Science yang ditulis oleh James Hannam dan telah dirangkum dalam wikipedia. Pembuktian yang dilakukan Gallileo adalah Stellar Parralax, yakni gerak bintang yang terlihat relatif terhadap bintang lain yang lebih jauh, yang disebabkan oleh pergeseran posisi bumi akibat gerak mengorbit mengelilingi matahari. Dan pembuktian Gallileo ini gagal. Gallileo tidak pernah membuktikan stellar parralax karena memang stellar parralax tidak ada.