Yenny Wahid: Hadapi dengan Santun dan Rasional Mereka yang Kaku dalam beragama

Jakarta, 5NEWS.CO.ID, – Klaim-klaim kebenaran sepihak bukan karena doktrin agamanya, tetapi lebih pada kekeliruan cara pandang pemeluknya itu sendiri.

Kata Direktur Wahid Foundation Hj Yenny Wahid saat peluncuran buku Tafsir Al-Quran di Medsos karya Rais Syuriyah PCINU Australia-Selandia Baru KH Nadirsyah Hossen ‘Gus Nadir’ di Pesantren Takhassus IIQ Jakarta, Senin (30/9/2019).

Menurut putri Gus Dur itu, agama manapun secara umum mengajarkan kebaikan, kelenturan, dan kemaslahatan untuk umat manusia. Hanya saja wajah agama tampil secara eksklusif di ruang publik karena pembawaan pemeluknya yang cenderung eksklusif, konservatif, saklek, dan sektarian.

Yenny menyampaikan pengalamannya terkait perjumpaan dengan pelbagai pemeluk agama di berbagai belahan dunia.

Menurutnya, sikap eksklusif, konservatif, saklek, merasa benar sendiri, bahkan tindakan kekerasan atas nama agama di mana saja lebih dominan dipengaruhi oleh kesemrawutan pola pikir, keterbatasan pengalaman, kedekatan daya jelajah yang membuatnya terbiasa hidup homogen, dan sempit cara pandang dari pemeluknya sendiri.

“Jadi, bukan soal doktrin agamanya, tapi memang orang-orang tersebut memiliki cara pandang demikian,” kata aktivis Muslimat NU itu.

Menyikapi hal itu, Yenny menyarankan masyarakat untuk merespons kelompok-kelompok yang eksklusif dalam beragama dengan sikap santun dan pandangan-pandangan yang berterima secara rasional.

Kecenderungan beragama secara kaku dan eksklusif ini, menurutnya, merupakan gejala umum pada semua agama, bukan hanya pada Islam.

“(Sikapi mereka dengan) Santai dan santun, sambil terus berpikir menyajikan argumen yang tepat. Fenomena ini tidak hanya ada pada kalangan Muslim, tapi juga ada pada penganut agama lain,” katanya. (mas)