
Jakarta, 5NEWS .CO.ID,- Terkait dengan situasi yang tengah terjadi di Nduga, Menkopolhukam Mahfud MD enggan memberikan jawaban. Mahfud menolak berkomentar terkait pengunduran diri Wakil Bupati Nduga, Papua, Wentius Nimiangge. Ia memilih menutup rapat mulutnya terkait kabar tersebut.
Mahfud nampak terburu-buru meninggalkan Kompleks Istana Negara, Jakarta, Kamis (26/12/19). Ia juga meminta kepada wartawan untuk bertanya kepada Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terkait situasi yang terjadi di Nduga (Papua).
“Tanya Kemendagri ya,” ujar Mahfud seraya bergegas meninggalkan wartawan.
Saat ditanya mengenai mantan Wabup Nduga yang meminta pasukan TNI/Polri ditarik dari wilayah Kabupaten Nduga, Papua, Mahfud juga tetap menutup mulutnya. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu justru lebih memilih untuk langsung masuk ke dalam mobil dinasnya R 14.
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) bakal mengonfirmasi kabar pengunduran diri Wakil Bupati Nduga ini kepada Gubernur Papua, Lukas Enembe.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Kementerian Dalam Negeri Bahtiar mengaku belum mengetahui kabar pengunduran diri Wentinus tersebut. Bahtiar mengatakan bahwa ia baru tahu kabar tesebut dari media.
“Belum ada surat pengunduran diri tertulis. Nanti kami cek kepada Gubernur/Pemprov Papua sebagai pembinanya,” kata Bachtiar saat memberikan keterangan.
Seperti diketahui, Wakil Bupati Nduga, Papua, Wentius Nimiangge mengundurkan diri dari jabatannya di hadapan masyarakat Nduga, Selasa (24/12/19) lalu. Wentius mengundurkan diri sembari menyatakan bahwa ia tidak sanggup melihat kekerasan yang terus terjadi hingga menyebabkan beberapa pembunuhan kepada warga sipil Nduga.
“Karena jabatan itu dilepas oleh jenazah, ini supir saya yang ditembak, ajudan saya,” ujar Wentius kala ditanya mengapa melepas jabatan.
Dia juga menegaskan bahwa jabatannya itu dilepas oleh jenazah-jenazah warga Nduga yang terus berjatuhan dari hari ke hari. (mra)