Viral Oknum Satpol PP Diduga Aniaya Wanita Hamil Saat Operasi PPKM di Gowa, Berikut Kronologinya

Oknum Satpol PP saat bersitegang dengan pasutri pemilik Warkop, di Gowa. (Foto: Tangkapan Layar Facebook Ivan Van Houten)

Gowa, 5NEWS.CO.ID,- Video seroang Satpol PP yang terlibat kericuhan dengan sepasang suami istri pemilik warung di Jalan Poros Panciro, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan viral di media sosial karena dalam video tersebut menyebut bahwa korban dalam keadaan hamil.

Dalam video yang viral di media sosial itu, nampak oknum Satpol PP datang ke kafe milik pasangan tersebut dalam rangkan menegakkan peraturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan langsung mencari sang istri, sementara petugas lainnya mengikuti dari belakang.

“Ada istrinya? Saya Satpol. Saya periksa, saya punya kewenangan,” ujar oknum Satpol PP tersebut.

Kemudian korban perempuan dalam video tersebut mempertanyakan soal kewenangan yang dimaksud oleh oknum Satpol PP tersebut.

“Kewenangan yang bagaimana pak. Dia tadi tidak permasalahkan yang lain. Dia permasalahkan saya punya pakaian,” kata perempuan tersebut kepada suaminya.

Kemudian oknum Satpol PP tersebut mendekati korban dan menunjuk-nunjuk ke arah wajah perempuan tersebut. Sang suami yang merekam video lalu hendak menolong namun dipukul oknum Satpol PP tersebut.

“Saya akan laporkan pak,” ujar korban yang saat itu merekam video.

Pjs Sekda Gowa Kamsinah mengatakan, razia ini digelar pada Rabu (14/07/21) malam. Saat itu, petugas sedang melakukan razia di Kafe Ivan, Jalan Poros Panciro, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa.

Kejadian berawal ketika petugas memberitahu ke pemilik kafe untuk menutup kafenya lantaran sudah melebihi batas waktu PPKM Darurat. Namun, pemilik kafe marah. Petugas yang terpancing emosi pun turut marah.

Tampak, pemilik kafe seorang wanita melempar tong sampah, gelas hingga pisau ke arah petugas. Dia juga mengumpat petugas yang sedang melakukan razia.

“Jadi kami sampe di lokasi, mendengar musik kencang. Ini hari keenam PPKM. Kami tadi masuk, kami sampaikan agar musiknya dikecilkan atau dimatikan saja,” kata Kamsinah seperti dilansir Inews.id, Kamis (15/07/21).

“Kami sopan-sopan saat masuk. Ya mereka melanggar karena harus ditutup 19.00 Wita kafe itu. Tapi dia masih terbuka pintu dan musiknya kencang,” kata dia.

Sementara itu, untuk menghindari adanya korban, petugas Satpol PP meninggalkan lokasi. Parahnya, pemilik kafe masih melempar petugas dengan pisau dapur. Pisau itu disita untuk menjadi barang bukti. Meski terjadi kericuhan, petugas tetap melanjutkan razia PPKM ini di sejumlah lokasi berbeda.

Sementara suami istri pemilik kafe langsung mendatangi SPKT Polres Gowa, Kamis (15/07/21) dini hari. Kedatangan mereka untuk melaporkan oknum petugas Satpol PP yang diduga melakukan penganiayaan saat kericuhan razia PPKM mikro yang terekam video dan viral.

Identitas kedua pasutri ini yakni Amriana dan Nurhalim. Keduanya mengaku dipukul lantaran tidak mengindahkan imbauan petugas untuk menutup kafe milik mereka.

Namun saat membuat laporan korban pingsan di kantor polisi. Menghindari hal tak diinginkan, polisi membawa korban yang tengah hamil tua ini ke Rumah Sakit Umum (RSU) Syekh Yusuf untuk menjalani pemeriksaan.

Kanit Reskrim Polsek Bajeng Ipda Ariyanto mengatakan, awalnya menerima laporan dugaan penganiayaan. Pemilik kafe tidak menerima tindakan oknum petugas PPKM.

“Setelah mendatangi TKP dan interogasi korban, mereka ingin menggunakan haknya melapor di Polres dan kami persilahkan. Pengakuannya, dia sedang hamil 9 bulan,” ujar Ariyanto, Kamis (15/07). (mra)