
Jakarta, 5NEWS.CO.ID,- Santo Patrisius Al Quds menilai komunitas Kristen Palestina semakin terancam posisinya akibat ulah kelompok-kelompok ekstremis Israel.
Santo Patrisius Theophilus III, salah satu pemimpin umat Kristen Ortodoks di Al Quds hari Minggu (9/1/2022) menyatakan bahwa kelompok ekstremis Israel mengancam keberadaan umat Kristen di kompleks lama Al Quds.
“Komunitas Kristen dan gereja-gereja Kristen di Al Quds berada dalam ancaman kelompok-kelompok ekstremis Israel, dan umat Kristen menjadi korban kejahatan keji mereka,” ujar Uskup Theophilus III.
Rabu lalu, seorang pejabat Palestina memperingatkan dampak rencana rezim Israel yang mengancam keberadaan orang-orang Kristen di al Quds.
Sebelumnya, para pemimpin gereja-gereja Al Quds mengungkapkan bahaya plot rezim Israel untuk melakukan Yahudisasi daerah lama Baitul Maqdis.
Para uskup dari gereja-gereja Al-Quds hari Minggu (2/1/2022) mereaksi plot Israel untuk melakukan Yahudisasi Kompleks gereja tua Al-Quds, dengan mengatakan, “Orang-orang Kristen di Al-Quds menjadi sasaran penyerangan berulangkali yang dilakukan oleh pemukim Zionis ekstrem,”.
Salah satu aksi pemukim Israel adalah upaya untuk menguasai dua hotel di sekitar komplek Gereja Harat Al-Nasara.
Kehadiran orang-orang Kristen di Al-Quds adalah bagian dari sejarah kota kuno ini. Tetapi serangan berulang kali terhadap mereka memicu kekhawatiran tentang masa depannya yang terancam kebijakan Yahudisasi Baitul Maqdis.
Pada tanggal 26 Desember 2021, Pengadilan Pusat Israel di Al Quds memerintahkan Paus Patrisius untuk membayar $ 13 juta kepada Dana Internal Yahudi sebagai bentuk tekanan rezim Israel terhadap umat Kristen. (AHA)