Update penanganan Virus Corona Kabupaten Pati, Masyarakat Harus Tetap Waspada

Bupati Haryanto ketika memberikan pengarahan pada ASN saat hari pertama masuk kerja

Pati, 5NEWS.CO.ID, – Pada hari pertama masuk kerja setelah libur lebaran yang hanya sebentar, Bupati Pati memberikan update tentang penanganan virus corona yang diterapkan di daerahnya.

Ia menyinggung tentang kejadian-kejadian yang kerap dihubungkan dengan virus corona oleh masyarakat, dia menganggap bahwa hal ini cukup baik karena berarti masih ada kekhawatiran sehingga masyarakat bisa kebih hati-hati.

“Bahkan setiap kejadian pasti akan di hubung-hubungkan dengan Covid-19. Itu karena ada rasa was was di masyarakat, dan ini malah bagus karena masih muncul kekhawatiran sehingga warga bisa lebih berhati-hati,” ujarnya, Selasa (26/05/20).

Ia juga menegaskan bahwa rapid test yang positif atau reaktif itu belum tentu positif virus corona, harus ditindak lanjuti dengan test swab dulu, baru bisa dipastikan hasilnya.

“Akan kita tindaklanjuti dengan isolasi dan test swab PCR. Dan apabila hasilnya negatif sudah barang tentu yang bersangkutan diperbolehkan untuk pulang,” kata dia.

Dia juga meminta masyarakat bijak dalam memanfaatkan media sosial dan menyikapi dengan bijak kabar-kabar yang ada di medsos. Karena tidak semua kabar yang beredar di medsos dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

“orang posting di Medsos itu macam-macam tujuannya. Ada yang benar-benar ingin menyampaikan data, ada pula yang hanya sekedar untuk eksis, namun tak sedikit yang justru menyebarkan berita hoax,” pesan Haryanto.

Saat ini, masih terdapat 4 PDP yang masih dirawat, tepatnya dua orang di RSUD RAA Soewondo, satu orang di RSU Fastabiq Sehat PKU Muhammadiyah Pati, dan satu lagi dirawat di RSUD Wongsonegoro Ketileng Semarang.

“Tapi semuanya masih menunggu hasil swab mengingat kemarin rapid test-nya reaktif. Karena hasil dari rapid test yang reaktif itu kan belum menjadi ukuran, yang menjadi ukuran adalah hasil swab test,” lanjutnya.

Kemudian, imbuh Haryanto, yang meninggal dunia sejak awal pandemi hingga hari ini ada sejumlah 13 orang.

“Tapi yang meninggal karena positif covid itu hanya satu, yang lainnya negatif,” tegasnya.

Lebih lanjut ia menuturkan bahwa yang meninggal itu belum tentu karena Covid-19.

“Akan tetapi karena saat ini dalam masa penanganan pencegahan penyebaran Covid-19 maka pemakamannya dilakukan dengan protokol Covid-19. Sehingga dalam hal ini kita harus membedakan, kalau ada info jangan langsung ditelan mentah-mentah,” tutur pria yang kini menjabat sebagai Bupati Kabupaten Pati ini. (mra)