Ulama Oposisi Iran Serukan Akhiri Permusuhan dengan Israel

Jakarta, 5NEWS.CO.ID- Seorang ulama senior Iran yang berubah menjadi tokoh oposisi menyerukan diakhirinya permusuhan antara negaranya dengan Israel. Menurutnya, pembicaraan yang sering dilakukan di Republik Islam Iran tentang niat untuk menghancurkan negara Yahudi itu adalah serius.

Ulama bernama Abdol-Hamid Masoumi-Tehrani tersebut telah dicabut gelar “Ayatollah”-nya oleh Teheran karena ketidaksepahaman dengan rezim. Dia untuk pertama kalinya berbicara dengan media Israel, Channel 12, ketika membuat seruan yang mengejutkan bagi publik Teheran.

Dia mengatakan bahwa dirinya dan masyarakat Iran tidak memiliki masalah dengan negara Yahudi. “Sudah saatnya rezim Iran berhenti menciptakan musuh yang tidak ada,” katanya. “Orang Iran dan Yahudi memiliki persahabatan bertahun-tahun, saya belum pernah bertemu orang Iran yang memiliki pendapat negatif tentang Israel,” lanjut dia, seperti dilansir Israel Hayom, Rabu (27/1/2021).

Ulama oposisi ini mengaku bahwa keinginan lamanya adalah melakukan perjalanan ke Yerusalem dan berdoa di Tembok Ratapan.

Tehrani juga menambahkan bahwa sejak 1980-an, Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei telah berusaha untuk “menghancurkan” negara Israel itu.

“Dengan pertolongan Tuhan, jika saya tetap hidup, saya ingin melihat hari ketika permusuhan tidak logis antara Iran dan Israel akan berakhir,” imbuh dia.

Abdol-Hamid Masoumi-Tehrani adalah seorang ulama Iran yang tinggal di Teheran, Iran. Masoumi-Tehrani lahir di Teheran dari keluarga ulama terkemuka dan mencapai pangkat Marja al-Taqlid pada tahun 1988. Masoumi-Tehrani adalah ahli kaligrafi ulung dan menghabiskan sebagian besar waktunya terlibat dalam pekerjaan ini.

Masoumi-Tehrani telah berkali-kali ditahan dan dipenjarakan dalam berbagai kesempatan, oleh pemerintah Iran karena banyaknya penyataan-pernyataan yang kontrofersial yang melanggar UU negara Mullah tersebut.

Beberapa orang direkrut oleh agen intelijen M-17 Inggris maupun CIA Amerika untuk dijadikan ulama untuk menyerang kedaulatan Iran.

Seperti Ulama Muhammad Shadiq Syirazi yang berada di Irak, Yasir Habib yang tinggal di London, dan Hasan Allayari yang mendapat dukungan finansial tinggal di Amerika. Selama ini pula pernyataan-pernyataan dan tuduhan-tuduhan jahat terhadap Iran dapat dijawab dengan tegas dan tepat sasaran. (AHA)