
Jakarta, 5NEWS.CO.ID,- Tragedi Itaewon yang terjadi pada Sabtu, (29/10/2022) malam, menjadi salah satu insiden mematikan dalam sejarah Korea Selatan (Korsel). Dimana ratusan orang berdesakan dan terinjak-injak saat pesta Halloween itu, sekitar 154 orang tewas dan lainnya luka-luka.
Diketahui setidaknya sebanyak 26 korban tewas diantaranya merupakan Warga Negara Asing (WNA). Atas tragedi tersebut mendapat perhatian dari Pemerintah Korsel hingga dunia.
Presiden Yoon Suk-yeol menyatakan kini Korsel dalam masa berkabung nasional dan menetapkan distrik Itaewon sebagai zona bencana setelah insiden mematikan tersebut, (30/10/2022).
Hingga kini, pihak berwajib Korsel masih menyelidiki mendalami kasus tragedi ini dan belum bisa menyimpulkan penyebab 154 orang tewas setelah kompak mengalami serangan jantung mendadak di kawasan itu.
Sementara itu, pihak keluarga korban yang berduka dilaporkan mulai menjemput jasad korban. Serta, masih ada pula orang tua yang mencari anak-anaknya yang belum memberi kabar setelah mengunjungi distrik tersebut.
Namun, sejumlah pihak meyakini penyebab banyaknya kematian tersebut dari kurangnya kadar oksigen pada kerumunan yang padat, yang mana orang-orang yang berpesta di kawasan kelab dan bar Itaewon itu berdesakan hingga mengakibatkan sesak napas.
Sebab, lokasi insiden merupakan jalanan gang sempit menurun sepanjang 50 meter yang menghubungkan distrik restoran, kelab, dan bar, yang sibuk dengan jalan utama. Sekitar enam orang dewasa hampir tidak bisa lewat pada saat yang bersamaan di gang tersebut.
Disisi lain, hampir 100 ribu orang mengunjungi kawasan itu untuk perayaan Halloween setelah dua tahun dikurung pandemi. Sebagian besar korban tewas dalam tragedi Itaewon merupakan pemuda berusia 20 tahunan dan mayoritas dari mereka adalah perempuan sebanyak 98 orang.
Kawasan Itaewon sendiri diketahui telah populer sebagai tempat perayaan Halloween setiap tahunnya. Sejumlah turis dari negara tetangga termasuk warga Indonesia bahkan rela terbang ke Seoul untuk merayakan Halloween di Itaewon ketika perayaan tersebut makin populer di kalangan negara Asia.
Saksi mata mengatakan kepada CNN International bahwa pada saat kejadian hanya ada sedikit pengendalian massa sebelum berubah menjadi mematikan. Video dan foto yang diposting ke media sosial menunjukkan orang-orang berdesakan, berdiri bahu-membahu di jalan sempit.
Laporan dari Koreaboo mengatakan para warga berbondong-bondong ke sana karena telah mengetahui informasi bahwa ada seorang selebriti yang hadir dalam pesta tersebut dan identitasnya dirahasiakan. Selain itu, ada juga yang mengabarkan terkait adanya pembagian permen yang dicampur dengan narkoba dalam kejadian itu. Namun,belum terverifikasi secara jelas.
Pada saat kejadian itu pula, dilansir dari Reuters, seorang saksi mata mengungkapkan bahwa terdapat perkelahian di wilayah itu sebelum tragedi terjadi. Seorang pengguna narkoba dilaporkan baku hantam dengan beberapa orang saat kejadian di Itaewon. Hal ini kemudian membuat situasi makin runyam. (hus)