Tinjau Banjir di Juwana, Ganjar Minta Pemkab Pati Buat Tanggul

Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo saat meninjau kondisi banjir di Desa Doropayung, Kec. Juwana, Kab. Pati. (Foto: Husain/5NEWS.CO.ID)

Pati, 5NEWS.CO.ID,- Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo meninjau lokasi banjir yang berada di Desa Doropayung, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati. Atas hal itu, dirinya meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati untuk membuat tanggul, Rabu (11/1/2023).

Ganjar mengatakan bahwa Wilayah seperti Kabupaten Pati memiliki beberapa daerah cekungan dan menurutnya hal ini tak bisa dipasrahkan pada alam saja.

“Pantura dengan modifikasi cuaca, Alhamdulillah awannya kayak gini, tapi kalau sekalinya hujan, terlalu deras. Tapi kayak Pati ini ada beberapa karakteristik yang memang cekungan ini tak bisa dibiarkan hanya pasrah pada alam, karena tantangan berikutnya adalah rob,” kata Ganjar di lokasi banjir Desa Doropayung, Kec. Juwana, pada Rabu (11/1/2023).

Titik-titik genangan, lanjut dia, di area cekungan memang harus dengan reengineering, apakah ditanggul, tadi usulannya dibuat founder, kemudian dipompa. Jadi kolam-kolam retensinya dibuat dan Pati harus punya itu.

“Itu teknis penanganannya tidak boleh lama, 2023 mesti ditangani. Ini dari pemerintah adalah mencarikan sumber anggarannya. Secara teknis nanti saya minta PUPR untuk mendesain area-area dan bekerjasama dengan BBWS,” jelasnya.

Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), cuaca ekstrem mulai mengarah ke Selatan. Oleh karena itu, dirinya menegaskan bahwa pihaknya akan berupaya untuk mengatasi permasalahan banjir pesisir wilayah Utara.

“Kita lihat dari ramalan BMKG, ini (cuaca ekstrem) ini akan turun, pindahnya ke selatan. Kalau selatan relatif aman. Makanya kita coba dorong untuk yang utara ini mumpung sudah kering, kita bereskan,” ujarnya.

“Kalau besok cuacanya tahun depan ekstrem lagi kayak gini, kita sudah siap,” sambungnya.

Lantas, Pj Bupati Pati Henggar Budi Anggoro mengungkapkan kepada Ganjar bahwa daerah Desa Doropayung tersebut telah menjadi langganan banjir.

Selanjutnya, Ganjar juga mengira bahwa penduduk Desa Doropayung telah bersiap terdampak banjir, selayaknya warga Desa Banjarsari, Kecamatan Gabus. Akan tetapi, warga setempat malah sebaliknya.

“Di Banjarsari, saya dulu kesana. Tak pikir disini (Doropayung) sudah siap-siap sendiri. Maksud saya, kalau masyarakatnya siap, dia akan beradaptasi. Tapi kalau tergenang terus kan gak sehat ya,” paparnya.

Lebih lanjut, dirinya menghimbau kepada masyarakat agar limbah domestik tidak dibuang di sungai.

“Kita buatkan IPAL Komunal, lalu tidak ada aliran yang masuk kesana. Sungai jangan dikotori,” Imbaunya.

Kemudian, Ganjar menegaskan bahwa titik jalan di sekitar pesisir muara di Desa Doropayung dapat dijadikan jalan evakuasi sekaligus tanggul. (hus)