
Jakarta, 5NEWS.CO.ID,– Presiden Hassan Rouhani menyesalkan insiden salah tembak rudal ke pesawat Ukraina dengan nomor penerbangan PS572 yang menewaskan 176 penumpang dan kru. Rouhani juga berjanji akan terus menyelidiki dan mengadili pihak yang bertanggung jawab atas kesalahan “tak termaafkan” itu.
Dalam pernyataan resminya, Rouhani meminta Kementerian Luar Negeri Iran untuk mengidentifikasi dan mengembalikan 176 korban kepada keluarga mereka.
“Republik Islam Iran sangat menyesal dengan kesalahan yang mengerikan ini dan saya menyampaikan belasungkawa terdalam saya pada keluarga korban. Iran memerintahkan semua instansi terkait untuk memberikan kompensasi dan penghiburan kepada keluarga yang berduka,” tulis Rouhani.
“Saya juga menyampaikan duka terdalam dan simpati dari pemerintah Iran kepada bangsa, pemerintah, serta keluarga korban-korban yang tidak berasal dari Iran,” lanjutnya.
Rouhani juga menyebut “insiden menyakitkan” ini tidak boleh diabaikan dan pihaknya siap untuk melakukan penyelidikan lanjutan.
“Untuk mengidentifikasi akar penyebab tragedi ini dan menuntut pihak yang bertanggung jawab atas kesalahan tak termaafkan ini, dan memberitahukan hasilnya kepada rakyat Iran dan juga keluarga korban,” kata Rouhani.
Pemerintah Iran juga akan memperbaiki kelemahan sistem pertahanan negara agar tidak ada insiden salah tembak untuk yang kedua kalinya.
“Perlu untuk melakukan langkah-langkah dan pengaturan yang diperlukan untuk mengatasi kelemahan sistem pertahanan negara agar bencana seperti itu tidak berulang,” tuturnya.
Ia juga mendoakan mereka yang kehilangan nyawa dan berharap keluarga yang berduka bersabar.
Dalam pernyataan tersebut, Rouhani juga menyebut aksi salah tembak dilakukan Angkatan Bersenjata yang sedang dalam kondisi siaga tinggi menghadapi kemungkinan serangan balasan dari Amerika Serikat.
“Sangat disayangkan kondisi ini berujung pada bencana besar yang mengakibatkan orang-orang tak bersalah kehilangan nyawa karena faktor kesalahan manusia,” katanya.
Sebelumnya, militer Iran menyatakan tidak sengaja menembak pesawat Ukraina pada Rabu (08/01/20), karena salah mengira pesawat akan melakukan serangan. Militer Iran juga menyebut bahwa kesalahan tersebut karena faktor manusia dan terdorong oleh peningkatan aktivitas penerbangan militer Amerika Serikat di titik-titik strategis Iran.
Dalam kondisi itu, menurut Angkatan Bersenjata Iran, Pesawat Ukraine International Airlines dengan nomor penerbangan PS752 terbang mendekati pusat militer IRGC (Islamic Revolutionary Guards Cops), dengan kecepatan dan ketinggian yang mirip dengan pesawat yang akan melakukan serangan. (mra)