Sejumlah Orang Tua Murid Gelar Demo PPDB DKI di Seberang Istana

Orang tua murid yang berunjuk rasa terkait PPDB DKI yan dinilai terdapat unsur diskriminatif (Foto: Wandi)

Jakarta, 5NEWS.CO.ID,- Ratusan orang tua atau wali murid yang tergabung dalam Forum Relawan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) DKI Jakarta 2020 menggelar aksi unjuk rasa dengan tujuan menolak implementasi sistem zonasi dalam PPDB DKI Jakarta 2020 di seberang istana negara.

Koordinator lapangan (Korlap) aksi menolak PPDB DKI Jakarta 2020, Rudy S. menilai PPDB DKI Jakarta, terutama sistem zonasi bersifat diskriminatif terhadap terhadap siswa yang berumur lebih muda.

Potret demo PPDB DKI di seberang istana (foto: Thohirin)

“Kalau ternyata usia menjadi parameter penerimaan siswa siswi di DKI Jakarta buat apa anak kita belajar giat,” kata dia dalam orasinya, dikutip dari salah satu media nasional, Jumat (03/07/20).

Dalam aksi tersebut, sejumlah peserta unjuk rasa membentangkan spanduk-spanduk yang bernada penolakan terhadap sistem PPDB DKI Jakarta sistem zonasi. Salah satu spanduk tertulis kata-kata ‘Nggak usah pinter, yang penting tua’.

Sebagian orang tua atau wali murid juga mengenakan atribut seragam sekolah sebagai bentuk penolakan mereka terhadap sistem zonasi dalam PPDB DKI Jakarta 2020.

Dengan demikian, aksi tersebut menjadi kali ketiga sejak aksi sebelumnya digelar di depan Balaikota DKI Jakarta 2020 awal Juni lalu. Disusul aksi yang sama di depan Gedung Kementerian Pendidikan Kebudayaan sekitar sepekan lalu.

PPDB sudah digelar Pemprov DKI Jakarta untuk jalur zonasi dan afirmasi. Kepala Dinas Pendidikan DKI, Nahdiana sebelumnya menyatakan bahwa aturan usia sudah sesuai dengan Permendikbud No. 44 Tahun 2019. Jalur zonasi dan afirmasi juga tetap mengutamakan jarak sebagai faktor utama.

“Ini berkaitan dengan daya tampung sekolah. Misalnya, satu sekolah daya tampung 200 (siswa). Maka mengurutkannya selain dari jarak adalah dengan usia. Orang dengan urutan 201 nantinya tidak diterima,” kata dia, Jumat (26/06/20) lalu. (mra)