
Jakarta, 5NEWS.CO.ID,- Pembantaian terjadi di Saskatchewan, Kanada. Kejadian sadis tersebut setidaknya mengakibatkan 25 korban tertikam dan 10 orang meninggal dunia.
Pihak Royal Canadian Mounted Police (RCMP) mengonfirmasi bahwa ada dua pria yang menjadi tersangka penikaman massal sedang diburu.
Dikutip dari AP (Associated Press), Asisten Komisaris Kepolisian (RCMP) Saskatchewan, Rhonda Blackmore mendesak agar terduga pelaku menyerahkan diri ke aparat, (5/9/2022).
“Kami telah menemukan 10 orang yang meninggal di 13 lokasi di komunitas James Smith Cree Nation dan Weldon, Saskatchewan,” kata asisten komisaris RCMP, Rhonda Blackmore, dalam konferensi pers pada Minggu sore, dilansir dari AFP.
Peristiwa pembunuhan terjadi di 13 titik lokasi daerah Saskatchewan pada Minggu, (4/9/2022) waktu setempat.
Polisi juga mengidentifikasi adanya korban luka tambahan kejadian tersebut.
“Ada beberapa korban luka tambahan, 15 di antaranya pada saat ini telah diangkut ke berbagai rumah sakit. Mungkin ada korban cedera tambahan yang membawa diri mereka ke rumah sakit,” ujarnya
Pihak kepolisian setempat meyakini ada beberapa korban yang memang menjadi target sasaran dari si pelaku.
“Kami yakin beberapa korban telah menjadi sasaran, sementara yang lain diserang secara acak,” ucap Blackmore.
Polisi setempat memperingatkan kepada warga disana untuk selalu berhati-hati dan waspada, sebab pelaku masih berkeliaran dan membawa senjata berbahaya.
Peringatan publik tentang insiden dengan korban massal pertama kali dikeluarkan pada pukul 07.12 CT (Waktu Kanada), pada Minggu (4/9/2022).
Dua orang pelaku tersebut bernama Damien Sanderson (31) dan rekannya Myles Sanderson (30), kemungkinan mereka mengendarai Nissan Rogue hitam dengan plat nomor SK 119 MPI.
“Karena para tersangka masih buron, kami juga telah meminta agar kewaspadaan diperluas ke Manitoba dan Alberta,” kata RCMP.
Buronan tersebut pun belum diketahui keberadaannya dan tujuan kaburnya. Selain itu, foto kedua tersangka dan ciri-ciri mereka telah disebar ke publik.
Namun motif di balik penikaman itu hingga saat ini belum diketahui secara jelas. (hus)