
Jakarta, 5NEWS.CO.ID,- Massa datangi rumah Ustaz Yusuf Mansur untuk menanyakan masalah investasi. Sedikitnya ada 30 orang mendatangi kediamannya di Ketapang, Cipondoh, Kota Tangerang pada Senin (20/06/22).
Mereka adalah pengurus dan jemaah Masjid Darussalam Kota Wisata, Bogor, Jawa Barat. Mereka menuntut keuntungan dari investasi batu bara yang sudah disetorkan ke Ustaz Yusuf sejak belasan tahun lalu.
Sementara, Sekretaris Yayasan Pelita Lima Pilar, Herry M Joesoef yang mewakili para korban mengatakan bahwa puluhan orang itu datang untuk berdialog langsung dengan Ustaz Yusuf Mansur.
“Jam 09.15 WIB kita sudah di sana. Kita berdiri, kita enggak mau masuk ke dalam (kediaman Yusuf Mansur). Karena kalau masuk ke dalam, katanya enggak boleh direkam. Ya kita (menyampaikan tuntutannya) di tengah jalan,” ujar Herry saat dikonfirmasi, Senin (20/06).
Kedatangan mereka bertujuan untuk meminta kejelasan terkait program investasi yang diikuti oleh 250 pengurus dan jemaah Masjid Darussalam Kota Wisata.
Aksi itu, kata Herry, berlangsung selama 1,5 jam. Dan setelah menyampaikan tuntutan, mereka meninggalkan lokasi dengan tertib. Ia juga mengatakan bahwa massa tidak bertemu dengan Yusuf Mansur.
“Ya dia (Yusuf Mansur) kabur kok,” kata Herry.
Mereka juga mengatakan tidak bertemu dengan pihak keluarga Yusuf Mansur. Namun massa bertemu dengan seseorang yang mengaku sebagai kuasa hukum Yusuf Mansur.
“Saya enggak yakin kalau itu kuasa hukumnya, kalau dia kuasa hukum harusnya menunjukkan suratnya,” imbuh Herry.
Herry juga menjelaskan bahwa mulanya 250 jemaah dan pengurus Masjid Darussalam Kota Wisata mengetahui investasi batu bara itu ketika sang ustaz mendatangi masjid dan menawarkan investasi itu secara langsung.
“Saya enggak yakin kalau itu kuasa hukumnya, kalau dia kuasa hukum harusnya menunjukkan suratnya,” tambahnya.
Setelah itu ratusan jemaah dan pengurus masjid menggolontorkan uang investasi sejak 2009-2010. Seharusnya mereka menerima keuntungan tiap bulan.
Namun, Herry mengatakan bahwa mereka tak kunjung mendapat keuntungan hingga saat ini. Ia menyebut hanya ada dua orang yang sempat mendapat hasil investasi per bulan. Namun hanya berjalan beberapa bulan. (mra)