
Sintang, 5NEWS.CO.ID, – Berjarak sekitar 45 kilometer dari pusat keramaian kota Sintang, tidak jauh dari Bukit Kelam, berdiri rumah “Betang Ensaid Panjang” di Kabupaten Sintang Kalimantan Barat.
Rumah adat suku Dayak yang panjangnya sekitar 120 meter ini mulai dibangun tahun 1986 hingga sekarang masih tetap eksis. Di rumah panjang inilah kain tenun ikat terbaik berasal.
Nama Ensaid Panjang cukup terkenal, terutama di dunia fashion. Banyak desainer yang menggunakan tenun asal Ensaid Panjang. Bahkan beberapa desainer fashion sengaja datang ke Ensaid Panjang, untuk memesan khusus model tenun, agar dapat diaplikasikan secara efisien pada busana yang mereka rancang.
Bupati Sintang Jarot Winarno mengatakan, “Ensaid Panjang adalah salah satu bagian dari Heart of Borneo, atau Jantung Kalimantan, yang cukup mudah untuk diakses. Jalurnya sekarang sudah enak. Bisa ditempuh dengan kendaraan.”
Sementara itu tokoh masyarakat setempat, Bintang mengatakan kepada media bahwa rumah betang ini berdiri sejak 1986. “Sebelumnya bukan di sini. Tahun 1986 kami sepakat untuk membangun ulang rumah betang Ensaid Panjang ini,” ujarnya pada 15 Maret 2021.
Di sana terdapat 82 jiwa yang masih tinggal di sana. “Sekitar 32 keluarga yang mendiami 28 bilik. Jadi ada satu bilik yang di dalamnya ada dua keluarga,” jelasnya.
Keunikan dari rumah betang Ensaid Panjang adalah kayu yang digunakan masih berbentuk bulat. “Kami tak mau pakai kayu yang sudah dipotong, jadi tetap pakai kayu bulat. Ini sudah kesepakatan kami. Kami sepakat tak mau merusak hutan yang ada di sini,” ujarnya. (MUSHA)