Jepara, 5NEWS.CO.ID, – Sebanyak 1.408 penenun dari Desa Troso berhasil memecahkan rekor di Musium Rekor Indonesia (MURI), yang digelar di Lapangan Datuk Ampel Desa Troso, Kecamatan Pecangaan pada Sabtu, (13/7/2019).
Rekor sebelumnya pada 2017, dipegang Pemerintah Sumba Barat Daya, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sebanyak 1.100.
Kabupaten Jepara sendiri memecahkan rekor MURI untuk kategori penenun tradisional terbanyak dengan menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM).
Menurut Panitia Kegiatan Abdul Jamal, sedianya kegiatan pagi itu diikuti oleh 1.500 penenun. Namun yang terkumpul hanya sampai 1.408 penenun, dan semuanya warga setempat.
“Ajang ini juga merupakan upaya unjuk gigi kepada warga Indonesia akan kemampuan produksi kain tenun troso. Selain itu pencatatan rekor dilakukan untuk membuktikan, Desa Troso memiliki tradisi menenun yang masih kuat,” katanya seperti dilansir jepara.go.id.
Menurut Jamal, Tenun Troso sudah berkembang jauh sebelum kemerdekaan RI, dan menjadi ciri khas Desa Troso.
Jamal juga menjelaskan bahwa di Desa Troso ada 282 unit usaha tenun dengan 6.000 pekerja.
“Untuk produksinya, setiap hari Kamis saja, kami bisa mengirim sebanyak 5.000 meter kain tenun ke Denpasar (Bali),” katanya.
Karena Pangsa pasar tenun Troso mayoritas wilayah Indonesia bagian timur, mulai dari Bali, NTT dan Lombok, tegasnya.
Jamal mengungkapkan, seiring masuknya pemodal asing yang bergerak di bidang tekstil, perajin tenun mulai kekurangan pegawai. “Kekurangan pekerja hampir mencapai 1.000 orang,”.
Sementara itu, Ariyani Siregar, dari wakil MURI mengatakan, Jepara sangat istimewa. Pada April lalu ke Jepara untuk pemecahan rekor dunia MURI pengukir terbanyak. “Dan kali ini ke Jepara lagi untuk kegiatan yang juga sangat istimewa,” katanya.
Ariyani berharap pemecahan rekor MURI tersebut bisa meningkatkan kesadaran dan produktivitas Tenun Troso di Jepara.
”Saat ini produktivitas terbatas, lantaran jumlah penenun berkurang, dengan kegiatan ini harapannya tentu penenun bisa lebih banyak lagi dan bisa semakin produktif lagi,” katanya. (mas).