
Pati, 5NEWS.CO.ID,- Ratusan hektar lahan tanaman padi di sejumlah wilayah Kabupaten Pati tercatat mengalami puso atau gagal panen, akibat dari banjir pada periode awal bulan Desember ini, Jumat (23/12/2022).
Hal itu, diungkapkan oleh Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Dispertan Pati Kun Saptono, berdasarkan data yang dikeluarkan dari Dispertan sendiri. Selanjutnya, Kun mengatakan banjir sempat merendam sejumlah persawahan padi. Tanaman biji-bijian itu, alhasil gagal panen.
“Periode pengamatan 1 sampai 5 Desember, 1.477 hektar yang terkena banjir. Sementara ada puso 652 hektar sekitar 40 persennya. Tersebar di wilayah Kecamatan Margorejo, Pati, Jakenan, Gabus, Kayen, Juwana, Sukolilo,” kata Kun di kantor, Jumat (23/12/2022).
Pendataan seperti hal tersebut dilakukan oleh Dispertan sebanyak dua kali setiap bulannya. Jumlah tersebut masih belum tercakup data keseluruhan paso dalam jangka waktu setahun ini.
Lantas, Kun mengungkapkan tanaman padi yang puso pada tahun ini sekitar seribu lebih.
“Total kumulatif atau dalam setahun 5.681 hektar, yang puso 1.282 hektar. Keseluruhan tanaman padi (yang puso). Ini data yang kami peroleh dari mitra kami petugas PUPT,” ungkapnya.
Pihaknya mengaku meski petani mengalami gagal panen akibat banjir, namun pemerintah pusat hingga daerah diakui tak bisa berbuat banyak. Hal itu, dikarenakan kondisi anggaran yang dimiliki Dispertan tidak ada. Selanjutnya, dia menegaskan jika ada anggaran pasti akan menjadi prioritas.
“Dikarenakan dari kabupaten maupun provinsi belum ada anggaran, jadi kami tidak bisa menyediakan bantuan. Kita lihat apakah pusat tersedia, menjadi prioritas kalau ada anggaran baik pusat maupun provinsi,” ucapnya.
“Yang jelas daerah tidak tersedia (anggaran) karena kondisinya juga di akhir tahun. Kami tidak bisa berempati berpartisipasi sementara belum tersedia anggaran. Tidak bisa menjanjikan. Sementara swadaya dari masyarakat sendiri,” imbuhnya. (hus)