
Pati, 5NEWS.CO.ID, Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax, harganya mengalami penurunan menjadi Rp 12.800 per liter dari harga terakhir yakni Rp 13.900 per liter.
Hal ini diungkapkan langsung melalui siaran pers kementerian ESDM dan pertamina, serta sudah ada edaran untuk pengelolaan SPBU untuk pelaksanaannya dimulai pada pukul 14.00 WIB.
“Iya mas, Pertamax turun. Nanti jam 2, jadi Rp 12.800 per liternya,” kata salah satu petugas SPBU.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Pati, Hadi Santoso mengatakan bahwa keputusan penurunan itu merupakan wewenang dari Kementerian ESDM.
“Kewenangan untuk menentukan harga itu ada di Kementerian ESDM,” ujarnya secara singkat saat ditemui, Selasa (3/1/2023).
Disisi lain, terkait kabar penghapusan BBM jenis Pertalite, dirinya menegaskan bahwa itu masih berstatus isu.
“Saya belum dengar (kabar penghapusan Pertalite). Isu itu, yang pasti kami sudah mengusulkan di tahun 2022, tapi sampai saat ini belum ada keputusan,” ucap Hadi.
“Untuk penghapusan harga pertalite kami belum bisa memberikan komentar karena belum dapat info resminya,” sambungnya.
Selanjutnya dirinya menegaskan bahwa pihaknya telah mengusulkan kuota untuk penambahan LPG dan BBM jenis Solar serta Pertalite di Kabupaten Pati.
“Kemarin saat rapat juga kita usulkan penambahan LPG dan BBM jenis solar dan pertalite. Saat itu sudah diterima tapi belum belum diputuskan. Harusnya bulan ini sudah disampaikan,” jelasnya.
Menurutnya penurunan harga BBM yang non subsidi dinilai baik untuk perekonomian masyarakat Pati.
“Penurunan harga BBM yang non subsidi, saya kira baik bagi perekonomian masyarakat Pati. Karena kita lihat ada bencana dan kendala distribusi, saya harap ini bisa membantu. Walaupun kebanyakan konsumsi non subsidi lebih banyak,” terangnya.
Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menjelaskan bahwa penurunan ini menyesuaikan harga rata-rata publikasi minyak serta harga minyak dunia. (hus)