
Wonosobo, 5NEWS.CO.ID,- Base camp Dwarawati, Dieng Kulon yang biasanya ramai disambangi pendaki yang ingin menikmati keindahan gunung Prau kini sepi. Sejak awal Januari lalu, gunung Prau ditutup oleh pemerintah.
Tak hanya base camp Dwarawati, tujuh base camp ke Gunung Prau yang tersebar di empat kabupaten, Wonosobo, Banjarnegara, Temanggung dan Kendal juga ditutup hingga Maret.
“Sekarang sudah sepi, tak ada yang naik ke gunung sejak seminggu ini,” kata Ristowo, petani setempat.
Penutupan objek wisata Gunung Prau ini adalah program tahunan wisata Gunung Prau. “Bukan karena covid-19. Memang tiap tahun kita tutup untuk reboisasi,” kata Turyanto, petugas base camp Dwarawati, Kamis 14 Januari 2021.
Penghijauan Gunung Prau ini kata Turyanto biasanya setiap tahun dilakukan selama 3 bulan. Tujuannya agar rerumputan dan bunga-bunga liar yang banyak rusak terinjak pengunjung bisa kembali rimbun dan hijau.
“Tapi tahun ini hanya sekitar 2 bulan ditutup. Tutup 2 Januari dan rencananya akan dibuka 4 Maret,” kata Turyanto.
Pada masa puncak wisata, dalam satu minggu, pengunjung bisa mencapai 10.000 orang. Tak heran rerumputan dan pepohonan banyak yang terinjak dan rusak. Tanpa upaya penghijauan kembali, Gunung Prau tak akan seindah dulu.
Reboisasi Gunung Prau rencananya akan ditanami pohon cemara bintamik. Tadinya sempat ada wacana ditanami pohon cemara rambut, tapi karena khawatir rentan disambar petir, tak dilanjutkan.
Selain ditanami pohon cemara, Turyanto menyebutkan ada juga rencana menanam pohon puspa. Sementara untuk rumput dan bunga cuplikan, bunga alami di gunung, diperbanyak, ditanam di lahan yang kosong agar menghijau kembali.

Penutupan objek wisata Gunung Prau, meski bukan karena pandemi covid-19, cukup berdampak bagi alur wisata Dieng. Jalanan yang biasa ramai oleh pendaki kini agak lengang.
Apalagi beberapa objek pariwisata seperti Candi Arjuna juga ikut ditutup sementara karena covid-19. Pengunjung hanya boleh mengambil foto selfie dari luar, tidak diperbolehkan masuk ke dalam. (Muhammad)