
Pati, 5NEWS.CO.ID,- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Ekonomi, Keuangan, Industri dan Perdagangan (Ekuinda), menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) di Ruang Penjawi, Sekretariat Daerah (Sekda) Kabupaten Pati, Kamis (22/12/2022).
Rakor Ekuinda ini bertujuan untuk mendukung upaya pengendalian inflasi di Kabupaten Pati Tahun 2022 dan 2023 mendatang.
Dalam rakor tersebut dihadiri oleh Pj Bupati Pati Henggar Budi Anggoro, Forkopimda Pati, Sekda Pati, Plt. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Pati, Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan, Kepala OPD Perangkat terkait, GM PT. Pertamina MOR IV Jateng DIY di Semarang, Ketua FKUB Kabupaten Pati, pimpinan PT. PLN (Persero) Wilayah Pati, Kepala Perum BULOG Wilayah Pati, dan Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Bening.
Sejumlah OPD dan stakeholder terkait memaparkan materi yang berkaitan dengan kondisi dalam menghadapi Nataru. Mulai dari Dispertan Pati, Disdagperin Pati, GM PT. Pertamina MOR IV Jateng DIY di Semarang dan Pemimpin PT. PLN (Persero) Wilayah Pati.
Dalam arahannya, Henggar mengatakan, rakor Ekuinda kali ini merupakan hal yang sangat penting, atas hal itu perlu dicermati dengan baik terkait langkah-langkah antisipatif terhadap aktivitas masyarakat pada dua agenda tersebut (natal dan tahun baru) agar tidak terjadi permasalahan.
“Namun tentunya ini dapat kita tangkap sebagai sebuah tantangan sekaligus peluang untuk percepatan laju perekonomian daerah,” kata Henggar saat Rakor Ekuinda, Kamis (22/12/2022).
Henggar juga menerangkan bahwa Kabupaten Pati bukan merupakan daerah Kabupaten penghitung indeks harga konsumen sebagai dasar penentuan nilai inflasi, namun demikian langkah-langkah pengendalian inflasi yang telah diinstruksikan oleh Pemerintah Pusat atas upaya pengendalian inflasi harus kita dukung sepenuhnya.
“Angka inflasi sesuai data dari BPS untuk Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Kudus untuk acuan angka inflasi Kabupaten Pati Year to Year (YoY) bulan November 2022 yaitu Provinsi Jawa Tengah 5,81%,” ujarnya.
“Untuk Kabupaten Pati dapat mengacu angka inflasi di Kabupaten Kudus yaitu sebesar 6,50%, mengalami penurunan jika dibandingkan (YoY) bulan Oktober 2022 yaitu untuk Provinsi sebesar 6%, sedangkan Kabupaten Kudus 6,69%,” sambungnya.
Lantas, dia berharap agenda ini dapat menjadi pemacu agar sinergitas lintas sektoral dapat berjalan dengan baik dan dapat mewujudkan keberhasilan upaya pengendalian inflasi serta terkait ketersediaan BBM, BBG, LPG serta listrik, diperlukan adanya koordinasi dengan instansi terkait untuk memastikan ketersediaan jumlah dan stok energi dalam rangka antisipasi kelangkaan stok akibat peningkatan konsumsi masyarakat. (hus)