Presiden Iran: Pandemi Covid-19 Perkuat Persatuan

Presiden Iran sebut virus corona memperkuat persatuan negaranya

Jakarta, 5NEWS.CO.ID, – Presiden Hassan Rouhani memuji penanganan virus Corona di Iran, dan mengatakan bahwa penyakit ini telah memperkuat persatuan nasional terlepas dari semua kesulitan yang ditimbulkan.

Dalam pertemuan kabinet di Teheran pada hari Minggu (29/03/20), Rouhani mengatakan bahwa selain penderitaan dan rasa sakit yang ditimbulkannya, virus ini telah menyebabkan “pencapaian besar” yang harus ditegakkan.

“Selain semua penderitaan, satu kesatuan diciptakan. Kita seharusnya tidak membiarkannya memudar,” katanya. 

“Kami telah menemukan modal sosial yang berharga yang menguntungkan semua orang,” tambahnya.

Rouhani juga menggarisbawahi perlunya menjaga rasa saling percaya yang diciptakan antara pemerintah dan orang-orang dalam upaya memerangi penyakit pernapasan yang menyebar dengan cepat dan sangat menular ini.

Beliau kemudian mengutip pernyataan Menteri Kesehatan, Saeed Namaki yang mengatakan bahwa Iran memiliki peringkat “cukup baik” dalam menangani wabah coronavirus baik dalam hal perawatan pasien dan kemampuan medis dibandingkan dengan negara-negara lain.

“Secara keseluruhan, situasi minggu ini lebih baik daripada minggu lalu.  Namun demikian, kami ingin mencapai titik yang menguntungkan langkah demi langkah, ”katanya.

“Situasi kami lebih baik secara statistik dibandingkan dengan negara-negara lain, termasuk di Eropa dan Barat.”

Presiden selanjutnya merujuk pada pertemuan konferensi video dengan para ahli medis senior yang mengatakan bahwa mereka percaya bahwa beberapa provinsi Iran telah melewati puncak penyakit.

Rouhani mengatakan Iran menangani penyakit ini dalam kondisi abnormal karena sanksi AS sepihak terhadap negara itu. 

“Sementara di bawah sanksi, kami telah mampu melawan dengan baik dan menjalankan negara sebaik mungkin,” ujarnya.

Rouhani mengatakan pemerintah harus mempertimbangkan efek dari setiap upaya karantina massal pada ekonomi Iran yang terkepung, dan berada di bawah sanksi berat AS.

“Ini bukan saatnya untuk perang politik,” tegasnya.

Dalam beberapa hari terakhir, Iran telah memerintahkan penutupan bisnis yang tidak penting dan melarang perjalanan antar kota. Iran telah mendesak masyarakat internasional untuk mencabut sanksi dan mencari pinjaman 5$ miliar dari Dana Moneter Internasional. (mra)