Petani Menangis Imbas BBM Naik, Dispertan Pati: Harus Dapat Surat Rekomendasi Subsidi

Kantor Dinas Pertanian Kabupaten Pati. (Foto: Dok. 5News.co.id)

Pati, 5NEWS.CO.ID,- Terimbas harga BBM naik, para petani merasa sangat dirugikan karena menggunakan BBM sebagai bahan bakar alat pertaniannya dan hal ini membuat petani-petani tersebut sangat terdampak.

Menyikapi hal ini, Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Pati mengatakan bahwa para petani harus terlebih dahulu mendapat surat rekomendasi subsidi sesuai dengan peraturan pemerintah yang ada untuk mendapat bantuan dari pemerintah.

Kepala Bidang (Kabid) Pertanian Dispertan Kab. Pati Sugiharto mengatakan untuk petani-petani yang menggunakan BBM sebagai bahan bakar alat pertaniannya harus mendapat surat rekomendasi dari Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas).

“Petani-petani yang memang menggunakan BBM untuk alat pertanian, sesuai dengan peraturan dari BPH Migas, memang petani dapat memperoleh subsidi setelah dapat rekomendasi,” kata Sugiharto, Selasa (6/9/2022).

Dispertan akan merekomendasikan alat-alat mesin pertanian dari petani yang mengajukan dan mendapat surat rekomendasi tersebut.

“Jika, Dispertan sudah memberikan rekomendasi. Jadi bisa membeli keperluan yang dikehendaki oleh petani yang terdekat,” ucapnya.

Dispertan sendiri membagikan pupuk subsidi setiap tahunnya. Pupuk Subsidi ini langsung diserahkan ke petani yang terdaftar di Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (E-RDKK).

“Untuk pupuk bersubsidi setiap tahun ada subsidinya. Pupuk Subsidi ini kita berikan langsung ke petani yang terdaftar di E-RDKK,” ujar Sugiharto.

Dia mengatakan E-RDKK ini didalamnya ada pupuk yang disusun oleh petani. Lalu, diusulkan dalam sistem elektronik, dan disanalah mereka memberi alokasi per kecamatan.

“Pupuk subsidi yang dapat dinikmati ini sesuai dengan harga eceran tertinggi yang diberikan Menpan di kios pupuk lengkap terdaftar yang ditunjuk oleh distributor,” tuturnya.

Disisi lain, peternak yang sebelumnya terimbas dampak dari wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternaknya, Dispertan sendiri sudah memberikan vaksin pencegahannya dan mensosialisasi penanganannya dan pencegahan PMK ke para peternak.

Sebelumnya, Dispertan sempat mendapat 16 ribu vaksin dan fokusnya ke ternak yang masih sehat untuk pencegahan. Kedepannya mereka akan mengambil vaksin sekitar 20 ribu lagi dan diberikan ke peternak di daerah yang belum mendapatkannya.

Kabid Peternakan Dispertan Pati Andi Hirawadi mengatakan kasus PMK di Kab. Pati sudah menurun secara drastis.

“Kalau hilang itu belum. Kalau mereda memang iya, terkadang juga tahu-tahu ada kasusnya, tapi menurunnya sangat drastis,” kata Andi, (6/9).

“Kami sudah melakukan sosialisasi ke beberapa desa, kecamatan, dan peternak-peternak kami sekarang banyak yang  tahu cara pencegahannya,” lanjutnya.

Pencegahan PMK ini selain melalui vaksin, juga ada melalui pencegahan masuknya ternak baru dari luar daerah. Hal ini dilakukan sebab ditakutkan ternak tersebut membawa virus yang menular.

Dispertan berusaha untuk meningkatkan kualitas produksi petani dan peternak dengan melalui program-program yang dijalankan oleh bidang-bidang Dispertan. (hus)