
Rembang, 5NEWS.CO.ID, – Pertama kali di Rembang, prosesi kelulusan dan wisuda pelajar Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Rembang dilakukan secara virtual. Kegiatan purnawidya tersebut disiarkan secara live lewat beragam platform aplikasi media sosial (medsos)
Seremonial kegiatan ditayangkan langsung lewat aplikasi Zoom, Facebook, dan YouTube. Diikuti perwakilan 10 siswa berprestasi dan diselenggarakan di halaman tengah sekolah.
“SMPN 2 Rembang mengadakan purnawidya virtual, tujuannya memberikan semangat kepada anak-anak yang memiliki nilai tinggi. Ada 10 besar anak yang kami undang dalam acara ini dan kami beri penghargaan,” kata Kepala SMPN 2 Rembang, Nur Hasan, Senin, (08/06/20).
Hasan menuturkan sebanyak 283 peserta didik SMPN 2 Rembang telah dinyatakan lulus. Meski pelaksanaan purnawidya tidak dilakukan secara bertatap muka langsung karena adanya pandemi, namun prosesi kegiatan berjalan dengan khidmat tanpa mengurangi esensi pelepasan para siswa.
Prakegiatan hingga selama pelaksanaan kegiatan, protokol pencegahan penularan Covid-19 juga dilaksanakan secara ketat.
“Kami melakukan pengecekan suhu badan sebelum masuk, jaga jarak di lokasi kegiatan, menggunakan masker, dan cuci tangan dengan sabun yang telah disediakan panitia,” ucap dia.
Dalam acara itu, dilakukan penyerahan piala penghargaan kepada 10 siswa yang memiliki nilai terbaik dari semester satu hingga enam dan nilai ujian sekolah. Pemberian penghargaan itu untuk memberi apresiasi dan semangat kepada para siswa yang telah berprestasi selama menempuh pendidikan di SMPN 2 Rembang.
“Untuk siswa lain tetap bisa mengikuti kegiatan purnawidya karena kami siarkan secara live melalui aplikasi medsos,” kata dia.
Terkait dengan pembagian rapor, Hasan menyatakan dilakukan setelah prosesi purnawidya. Namun tetap dengan memperhatikan protokol kesehatan. Sekolah menerapkan jaga jarak, menggunakan masker hingga sistem shift untuk menghindari kerumunan.
“Berlangsung selama tiga hari dimulai hari ini, dilanjut besok dengan siswa kelas delapan dan tujuh. Hari ini pembagian rapor siswa kelas sembilan. Dilakukan dengan tiga shift, jadi 10 anak setiap shift-nya di setiap kelas,” lanjutnya.
Dia juga menambahkan, soal anggapan pelajar yang lulus tanpa ujian nasional karena dampak pandemi virus Covid-19 tidak terlalu berkualitas, dirinya mengatakan hal itu tidak benar. Pasalnya, banyak siswa SMPN 2 Rembang pada tahun ini yang diterima di sekolah unggulan.
“Saya rasa tidak juga. Nyatanya anak-anak yang diterima di sekolah Taruna Nusantara hingga di sekolah penerbangan ini juga banyak dari anak-anak SMP N 2 Rembang,” tuturnya. (mra)