
Jakarta, 5NEWS.CO.ID,- Pembunuhan terhadap Komandan Garda Revolusi Iran, Qassem Soleimani menjadi perhatian serius bagi seluruh negara di dunia karena berpotensi menimbulkan perang dunia ketiga. Bahkan, disebut oleh pengamat sebagai asasinasi yang dilakukan Presiden AS terhadap Jenderal Iran.
Para pengamat pun mulai memaparkan spekulasi dan dugaan mereka terkait dengan pembunuhan terhadap salah satu Jenderal top yang dimiliki oleh Iran tersebut, serta dampak yang kemungkinan akan ditimbulkan oleh memanasnya hubungan Iran-AS.
Bambang Harymurti, salah satu wartawan senior serta pengamat peristiwa yang terjadi di luar negeri juga turut memberikan pemaparan terkait serangan AS ini. Ia menilai bahwa serangan yang dilakukan atas perintah Presiden Donald Trump ini adalah salah satu serangan yang gila.
“Ini gila karena sudah keluar dari tata krama yang berlaku selama ini, ini kan proxy war sebetulnya. Ada sebuah kode yang tidak tertulislah, tapi peristiwa ini kan sudah termasuk asasinasi,” ujar Bambang ketika dimintai tanggapan mengenai serangan tersebut, Sabtu (04/01/20).
Ia juga mengatakan bahwa peristiwa ini akan menaikkan eskalasi Teheran-Washington yang beberapa waktu belakangan ini mulai memanas. Ini bisa jadi motivasi perang yang cukup serius seperti perang Iraq kemarin yang membuat Amerika harus menginvasi Iraq.
“Seorang Jenderal Iran saat naik mobil, di bom secara sengaja, ini kan menaikkan eskalasi. Berarti Jenderal Amerika juga boleh dong di asasinasi, Presiden Amerika juga boleh dong di asasinasi,” terang Bambang.
Hal ini akan memicu kewaspadaan dan kecurigaan dari masing-masing pihak, dan kalau sedikit saja ada salah paham bisa menjadi perang besar yang berdampak kepada kestabilan seluruh negara yang ada di dunia, bahkan tidak menutup kemungkinan perang dunia ketiga akan terjadi. (mra)