
Rembang, 5NEWS.CO.ID, – Untuk memajukan Pondok Pesantren di Jawa Tengah, sebanyak 120 pengelola pondok pesantren akan mendapatkan Bimbingan Teknis (Bintek) dan Praktik Kerja Lapangan Pengembangan Usaha Koperasi Pondok Pesantren dari Dinas Koperasi dan UKM Jateng yang bekerja sama dengan PT Sampoerna.
Wakil Gubernur Gus Yasin dalam sambutannya mengatakan, puluhan ribu ponpes di Nusantara masih sangat sedikit yang ekonominya mapan, untuk itu Pemprov Jateng berkomitmen untuk memajukan pondok pesantren.
“Selama ini dalam menjalankan usaha, banyak Ponpes yang belum memahami pentingnya manajemen mengelola toko. Mulai dari manajemen penataan ruang, barang hingga keuangan. Sehingga, kemajuan usahanya belum menggembirakan,” katanya di Fave Hotel, Rembang, Senin (24/6/2016).
Gus Yasin berharap melalui pelatihan yang diselenggarakan, tidak sekadar dapat membesarkan toko, tapi juga memunculkan potensi ponpes untuk memproduksi produk.
Dari 40 ribu sekian ponpes, jika 25 persennya saja mau membuat produk, sudah ada ribuan produk yang dihasilkan. Jika punya satu toko ritel sendiri saja, maka tidak perlu memasarkan barang-barang yang ada karena sudah memiliki pasar sendiri.
“Akan tetapi, yang perlu kita promosikan adalah UKM kita, yang diproduksi ponpes, yang belum mempunyai pasar,” terang mantan anggota DPRD Jateng itu.
Gus Yasin juga berharap agar pesantren bisa mengusai produksi dari hulu sampai hilir. Tidak hanya memasarkan tapi juga jadi produsen yang menciptakan lapangan pekerjaan, dan menyejahterakan pula masyarakat di sekitarnya.
“Apa yang terjadi jika sudah seperti itu? Harapan saya, dengan tumbuhnya ekonomi pesantren, akan ikut membentengi NKRI. Sudah saatnya dakwah kita tidak lillahita’ala saja. Tapi mendorong dengan memberdayakan masyarakat,” harapnya.