
Semarang, 5NEWS.CO.ID,- Beberapa dari orang tua siswa menggunakan Surat Keterangan Domisili (SKD) palsu agar anaknya bisa masuk ke sekolah favorit yang diinginkannya.
Namun hal itu telah diketahui oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat melakukan sidak ke Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan pada Rabu (24/6/2020) kemarin.
Ia mengancam akan menyeret pemalsu SKD ke ranah hukum. Berdasarkan ancaman tersebut sebanyak 1.007 calon siswa yang mendaftar Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Jawa Tengah mencabut berkas SKD palsu mereka.
“Ternyata setelah Pak Kepala Dinas membuat statement dan saya juga, kami upload Alhamdulillah mulai ada kesadaran orang tua menarik SKD. Bahwa hipotensis kami yang menduga ada banyak pemalsuan SKD ada benarnya, bahwa mereka mengada-ada. Buktinya sekarang banyak yang dicabut,” ujar Ganjar, Rabu (24/6) kemarin.
Mereka akhirnya sadar, hal itu terbukti dari salah satu orang tua calon siswa yang mengaku anaknya mendaftar di SMAN 2 Pati dengan menggunakan SKD palsu saat dihubungi Ganjar via telp.
“Anak saya ingin sekolah di SMAN 2 Pati pak, sementara rumah saya jauh. Saya ditangisi anak, saya bingung. Saya coba pakai jalur prestasi tapi kegeser, akhirnya saya berusaha mencari itu (SKD),” aku orangtua siswa yang berinisial S.
Setelah mendengar pengakuan dari S, Ganjar justru malah berterima kasih karena sudah sadar dan jujur.
“Terima kasih yang sudah mencabut, tapi belum saya peringatkan. Ujungnya kalau tidak sesuai tetap kami coret, kasihan yang lain,” tegas Ganjar.
Ia juga memerintahkan kepada para Kepala Sekolah di Jateng untuk melakukan klarifikasi dan verifikasi.
“Mari kita edukasi anak-anak kita untuk jujur,” pungkasnya. (dbs/sari).