Ojek Truk, Upaya Warga Jakenan Gapai Nafkah Dibalik Kondisi Banjir

Ojek truk, upaya melintasi banjir yang tak kunjung surut. (Foto: Husain/5NEWS.CO.ID)

Pati, 5NEWS.CO.ID,- Banjir telah merendam hampir 2 pekan ini di sejumlah wilayah Kabupaten Pati. Meski demikian, banyak warga yang memanfaatkan kondisi ini untuk mencari nafkah. Salah satunya warga Desa Tondomulyo, Kecamatan Jakenan, Kabupaten Pati, untuk menawarkan jasa ojek truk, Rabu (11/1/2023).

Ketinggian air yang mencapai hampir satu meter tersebut membuat motor yang melintas tidak berani menerjang tingginya air dan dikhawatirkan malah merugikan pengendara motor. Atas hal ini, dimanfaatkan warga setempat untuk mencari nafkah.

Supir Ojek Truk lintas banjir, Sujimin mengaku sudah seminggu lebih, dirinya menjalankan pekerjaan dadakan ini untuk mencari rezeki di tengah kondisi banjir yang menyulitkan.

“Karena jalan banjir, banyak motor tidak berani melintas. Daripada memutar arah, apalagi lewat Juwana macet, jadi banyak yang mau,” ucap Sujimin saat dikonfirmasi awak media, Rabu (11/1/2023).

Dirinya lantas membeberkan bahwa banjir yang melanda di wilayah tersebut mencapai 1 Km panjangnya, dan penumpang kebanyakan dari masyarakat Kecamatan Winong, Jakenan, dan Pucakwangi yang hendak pergi bekerja ke Pati Kota ataupun ke Juwana.

Dengan dibantu 2 rekannya yang lain, Sujimin mengatakan pihaknya menoreh tarif jasanya tersebut dengan tarif Rp 15 ribu per motor dan mendapatkan pendapatan bersih hingga satu juta.

“Sehari bisa 15 kali bolak-balik. Per motor tarif 15 ribu. Daripada mereka putar arah, mending ojek saja. Kalau pagi paling ramai di sebelah timur karena jam berangkat kerja,” ujarnya.

Sementara itu, Bambang salah seorang warga yang hendak melintas menuju Kecamatan Winong mengaku tertegun dengan tingginya air yang menggenang di sepanjang jalan. Alhasil daripada memutar arah, dirinya beserta istri memilih untuk menggunakan jasa ojek truk tersebut.

“Gapapa mas, daripada putar arah. Kaget juga kok airnya ternyata tingginya segini,” tuturnya.

Selain di Tondomulyo, warga dari Desa Tanjang, Kecamatan Gabus dan Desa Pasuruhan, Kecamatan Kayen juga memanfaatkan banjir menjadi objek wisata perahu. (hus)