
Jakarta, 5NEWS.CO.ID,- Conor McGregor menderita patah kaki dalam kekalahan berikutnya dari Dustin Poirier di T-Mobile Arena di Las Vegas, Sabtu (Minggu WIB), dengan pertarungan dihentikan oleh dokter pada akhir ronde pertama.
Ketika kurun lima menit pertama yang menegangkan akan berakhir, kedua petarung masih berusaha mendarat saat McGregor tersandung ke belakang, kakinya terjebak di bawah dirinya sendiri dan membuat kakinya patah.
Petugas medis segera dipanggil memasuki oktagon dan jelas bahwa McGregor tidak bisa melanjutkan pertarungan dan wasit Herb Dean menyatakan pertarungan dihentikan atas instruksi dokter.
McGregor, yang tidak pernah menang pada kelas ringan sejak mengalahkan Eddie Alvarez untuk meraih gelar pada 2016, dipukul KO oleh Poirier untuk pertama kali dalam kariernya ketika keduanya bertemu di Abu Dhabi pada Januari, demikian dilnasir Reuters. (mra)
Pertarungan trilogi Sabtu malam (Minggu WIB) antara Dustin Poirier dan Conor McGregor berlangsung keras hingga cedera aneh menghentikan segalanya.
Petarung Irlandia McGregor (22-6) gagal memukul pada detik-detik terakhir ronde pembuka pertarungan utama kelas ringan UFC 264 di T-Mobile Arena di Las Vegas itu, kemudian pergelangan kaki kirinya patah ketika ia mundur.
Dokter di pinggir ring meminta pertarungan dihentikan, sehingga pertarungan tersebut dicatat sebagai TKO pada menit 5:00 dan dimenangi oleh Poirier (28-6), yang memenangi dua pertarungan terakhir dari tiga duel mereka.
Seperti disiarkan Reuters, Minggu, McGregor harus meninggalkan arena dengan tandu. Itu merupakan akhir antiklimaks atas ronde yang penuh aksi, di mana McGregor mengawali dengan berbagai tendangan cepat, kemudian memberikan cekikan guillotine.
Poirier melawan Ia lalu memanfaatkan posisi yang di atas pada matras untuk menghujani pukulan keras dengan tangan dan sikunya. Mereka baru kembali berdiri pada momen-momen terakhir ketika cedera fatal itu terjadi.
Setelah pertarungan, Poirier menangkis omong kosong McGregor menjelang pertarungan, saat mantan juara kelas ringan dan kelas bulu UFC itu menyatakan akan membunuh Poirier dan membuat komentar tidak pantas tentang istrinya.
“Ia mengatakan kepada saya ia akan mematikan saya, membunuh saya, Anda jangan berkata seperti itu, Bung,” kata Poirier, yang menang untuk kedelapan kali dalam sembilan pertarungan terakhirnya.
Pertarungan lainnya malam itu, bisa digambarkan sebagai masalah taktik, saat petarung Brazil Gilbert Burns menghadapi mantan penantang gelar kelas welter Stephen Thomson asal South Carolina.
Burns (20-4) menggunakan permainan grapplingnya untuk menahan Thompson (16-5-1) dari menerapkan permainan kickboxingnya, yang bagus untuk menang dengan keputusan bulat dengan skor 29-28.
Penonton pada umumnya tidak puas dengan kurangnya aksi dari pertarungan tersebut, yang terjadi satu pertarungan setelah pertarungan liar. Petarung kelas berat Australia Tai Tuivasa (13-3) hanya membutuhkan 67 detik untuk mencetak KO keras atas mantan NFL All-Pro dan terpidana pelaku kekerasan domestik Greg Hardy (7-4). Pukulan keras ke rahang lah yang melakukannya. (Antara/mra)