Mushaf Alquran Kuno Milik Ulama Batak Ditemukan di Barus Tapanuli Utara

Barus, 5NEWS.CO.ID, – Dr. Phil. Ichwan Azhari adalah seorang sejarawan yang selama ini mencari jejak manuskrip Alquran kuno yang harus  ada di Barus  Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara . Sebab menurutnya Barus sebagai titil nol awal sejarah peradaban Islam yang ada di Nusantara, yaitu pada abad ke 6 – 7, sezaman dengan masa Khulafa Rosyidin.

Beruntung, pada 12 September 2019 lalu,  dosen dan ahli filologi Indonesia itu mendapatkan mushaf Alquran kuno tulisan tangan milik seorang ulama Islam Batak asal Manduamas yang sudah meninggal, dan sekarang dipegang oleh ahli warisnya.

Ketua Pusat Studi Sejarah dan Ilmu-Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan itu menyebutkan bahwa temuan ini sangat berharga karena semakin membenarkan posisi Barus dalam peradaban Islam, baik dunia maupun di Nusantara.

Berikut tulisan lengkap Ichwan Azhari di laman facebooknya https://www.facebook.com/Dr.IchwanAzhari:

Di Barus, tempat dimana Presiden Jokowi meletakkan tugu titik nol peradaban Islam, selama ini belum  ditemukan manuskrip Alquran kuno sezaman dengan nisan-nisan yang ada di Barus. Barus hanya negeri nisan, jejak Islam lainnya tidak ada, juga belum ditemukan jejak rumah ibadah, semisal mesjid yang sezaman nisan abad 13. Jejak Islam seakan hanya nisan yang membisu kesepian. Artefak Islam lainnya (kecuali stempel beraksara Arab temuan arkeologis Arkenas Jakarta) belum ditemukan.

Berulangkali dalam rentang tahun yang panjang saya ke Barus, keluar masuk kampung mencari manuskrip Alquran kuno. Dan  saya tidak menemukannya. Saya juga bertanya sana sini termasuk lewat medsos, juga bertanya pada budayawan setempat. Nihil.  Padahal para ulama yang nisannya bertabur di Barus pastilah menggunakan Alquran tulisan tangan pada zamannya. Kemana manuskrip manuskrip sebagai saksi sejarah masuk dan berkembangnya Islam di Barus itu?

Tapi alhamdulillah, temuan kadang didapat di tempat yang tidak diduga. Pada 12 September 2019 saya beruntung dipertemukan dengan Manuskrip Alquran tulisan tangan asal Barus. Manuskrip ini memiliki iluminasi yang indah, memiliki kolopon walaupun tidak lengkap, juga memiliki tanda air/watermark. Manuskrip ini warisan seorang ulama Islam Batak asal Manduamas yang sudah meninggal, dan kini dipegang oleh ahli warisnya, bersama peninggalan peninggalannya yang lain, juga terdapat berbagai kalender dan peralatan ritual terbuat dari bambu beraksara Batak.

Team ahli manuskrip kuno kami sedang mengkaji berbagai aspek temuan ini. Bagi yang berminat menyaksikan dan mendengar diskusi tentang manuskrip ini silakan datang tanggal 21-22 September 2019  dalam rangka peresmian  Museum Sejarah Alquran Sumatera Utara, Gedung Serbaguna Pemprovsu Jl.Williem Iskandar Medan. (mas)