Miris, Lansia Penderita Katarak Korban Banjir Banjarsari Gabus Belum Tersentuh Bantuan

Lansia penderita katarak atau kehilangan penglihatan bernama Rabinah (95) warga Desa Banjarsari, RT 01/ RW 01 yang juga korban bencana banjir belum mendapat bantuan. (Foto: Husain/ 5NEWS.CO.ID)

Pati, 5NEWS.CO.ID,- Seorang lansia penderita katarak atau kehilangan penglihatan bernama Rabinah (95) warga Desa Banjarsari, RT 01/ RW 01, Kecamatan Gabus, Kabupaten Pati, korban banjir panjang sejak Jumat (30/12/2022) lalu, dan hingga kini belum mendapatkan bantuan, Senin (1/2/2022).

Banjir yang terjadi disana pada beberapa waktu yang lalu hingga kini diketahui mencapai ketinggian 75-150 cm atau setinggi dada orang dewasa. Kemudian, diketahui banjir ini diakibatkan karena luapan sungai Silugonggo dan berdampak hingga sepanjang 69 km.

Diketahui setidaknya sebanyak 8 Desa di Kecamatan Gabus mendapat dampak yang paling parah dari bencana banjir kali ini.

Diketahui pula, Rabinah hidup sebatang kara di dalam rumah kecilnya yang nampak sudah tak layak dihuni. Dan hingga kini dirinya belum mendapatkan bantuan apapun baik dari pihak pemerintah maupun relawan.

Edi Margiyono (51) selaku tetangganya, warga Banjarsari RT 01/RW 01 mengatakan bahwa lansia tersebut lebih memilih untuk tetap berada di kediamannya saat banjir daripada harus dievakuasi, karena dia merasa lebih tenang dan nyaman disana.

“Kondisi saat ini, ditengah bencana banjir dan karena sebatang kara, ibu Rabinah lebih tenang di rumahnya sendiri,” kata Edi Margiyono di lokasi kejadian banjir di Desa Banjarsari, Senin (2/1/2022).

Selanjutnya, Edi mengungkapkan bahwa rumah milik lansia tersebut perlu mendapatkan bantuan rumah tidak layak huni dan harus dibenahi. Selain itu, Ibu Rabinah juga dinilai berhak mendapatkan bantuan sosial (bansos) dari pemerintah.

“Rumah yang ada sekarang ini, memang perlu mendapatkan bantuan pembongkaran rumah tidak layak huni, baik dari pemerintah, swasta, atau yayasan sosial terkait,” ujarnya.

“Saya mewakili ibu Rabinah dan warga sekitar, mengharapkan agar Ibu Rabinah mendapatkan bansos yang diluncurkan oleh pemerintah, karena sampai saat ini ibu Rabinah belum mendapatkan bansos apapun sejak pandemi covid-19,” lanjutnya.

Kemudian, Edi memaparkan bahwa Rabinah menderita gangguan penglihatan sejak 10 tahun yang lalu, dengan gejala awal yang menimbulkan katarak, karena tidak ada yang memfasilitasi untuk berobat.

Lebih lanjut, Diketahui lansia tersebut hanya memiliki 2 anak angkat bernama Jayus dan Samijah. Kemudian, warga sekitar, kata Edi, bersosial untuk ikut membantu kondisi dari Rabinah.

Untuk kesehariannya, diketahui dalam aktivitas dia dibantu oleh warga sekitar atau tetangganya, sanak keluarga yang memiliki empati terhadapnya. (hus)