
Pekalongan, 5NEWS.CO.ID,- Aksi sekelompok pemuda bernama Gerakan Pemuda Amanah (GEMA) di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, menarik perhatian Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini. Mensos pun mengacungkan jempol sebagai apresisiasi atas oksigen gratis yang disediakan bagi warga yang membutuhkan.
Di sela-sela kunjungannya di kota batik, Mensos Risma sempat mengunjungi posko GEMA di Jalan Agus Salim, Kota Pekalongan. Didampingi oleh Walikota Pekalongan, HA Adzan Arslan Djunaid, Mensos Risma ditemui sekelompok pemuda yang dikenal aktif dalam berbagai aksi sosial.
Risma menyebut gerakan para pemuda ini sebagai aksi mulia karena digelar pada saat masyarakat kesulitan memperoleh alat bantu pernapasan akibat Covid-19.
Koordinator Gema, Mustafa Alatas menambahkan, permintaan oksigen ini didominasi oleh masyarakat Kota dan Kabupaten Pekalongan. Kendati demikian, ada pula permintaan dari Pemalang, Tegal, area Timur Batang sampai dengan Semarang.
“Bantuan tabung oksigen ini utamanya bagi para warga yang isolasi mandiri Covid-19 yang betul-betul membutuhkan oksigen. Untuk syarat mendapat tabung oksigen menunjukkan foto KTP dan bukti positif Covid-19,” kata Mustofa seperti dikutip laman Facebook Info Seputar Pekalongan, Selasa (27/7/2021).
Dalam kesempatan itu, Koordinator Dapur Peduli, Hamid Alkaff mengungkapkan bahwa sudah sejak lama ia dan rekan-rekannya telah menggelar aksi peduli yakni memberikan makanan, vitamin, dan saat ini utamanya oksigen bagi orang yang isolasi mandiri secara gratis.
“Setiap hari rata-rata sebanyak 150 tabung oksigen. Untuk ukuran tabung rata-rata yang 1 meter³, kalau darurat butuh yang besar kadang kami pinjamkan,” ungkap Hamid.
Seorang relawan Dapur Peduli juga membenarkan perihal kunjungan Mensos Risma tersebut. Ia juga membeberkan kronologi kunjungan tersebut dan sedikit memaparkan tentang kegiatan para relawan.
“Awalnya, Mensos ada acara tersendiri di Pekalongan, yaitu sosialisasi bansos Covid, lalu kita diberi kabar oleh salah seorang staf DPRD Pekalongan bahwa Mensos akan berkunjung ke posko Dapur Peduli,” ujar Abdurahman, salah seorang relawan Dapur Peduli saat memberikan keterangan kepada 5NEWS.CO.ID pada Selasa (27/07/21).
Menteri yang akrab dipanggil Bu Risma ini kemudian melihat-lihat posko bantuan tersebut dan kemudian bertanya seputar kegiatan relawan, dan pendistribusian bantuan yang disediakan.
“Kita mulanya memberikan bantuan berupa makanan kepada orang-orang yang tengah menjalankan isoman 2 kali sehari, dan memberi vitamin serta obat-obatan yang dibutuhkan oleh pasien,” jelasnya.
Melihat kebutuhan oksigen meningkat, lanjut dia, akhirnya kami juga menyediakan bantuan oksigen kepada mereka yang membutuhkan secara gratis.
Ia menjelaskan bahwa pendistribusian bantuan oksigen ini di sekitar Kota Pekalongan bahkan hingga ke luar kota, seperti Pemalang dan Purwokerto sekalipun.
“Untuk mekanisme pendistribusiannya kita mengisikan tabung kecil. Jadi, kita punya tabung besar yang kemudian kita isikan ke tabung-tabung kecil. Kita juga menyediakan tabung kecil, tapi sekarang kosong karena tengah digunakan oleh pasien,” terangnya.
“Kita sudah mendistribusikan oksigen itu kurang lebih sekitar 2000 m³,” ujar Abdurrahman.
Mensos dalam kunjungannya juga bertanya seputar kendala tim relawan Dapur Peduli dalam menyalurkan bantuan kepada mereka yang membutuhkan.
“Terus terang, kendala kita itu di tabung, bahkan sempat saat weekend kita kehabisan hingga terpaksa tutup. Liquid oksigen yang ada juga terbatas jadi kesulitan untuk mengisi,” kata dia.
Ia juga menambahkan kendala lain yang dialami relawan yaitu tabung yang harus diisi ke tempat pengisian sebelumnya, jadi tidak diperbolehkan untuk mengisi di tempat lain.
“itu juga yang menjadi kendala kita. Mestinya di kondisi seperti ini, mana yang bisa mengisi, yasudah diisikan. Kan ini juga di kondisi darurat,” lanjutnya.
Ia juga menyebut bahwa Dapur Peduli menyediakan oksigen gratis, regulator, selang, semua disediakan lengkap. Ini semua disediakan untuk mereka yang membutuhkan, dan tidak dipungut biaya sepeserpun.
Seperti diberitakan sebelumnya, harga tabung oksigen ukuran 1 meter kubik di Pekalongan melambung tinggi karena kelangkaan barang. Aji, warga Desa Muncang, Kecamatan Bodeh, Pekalongan, membeli sebuah tabung oksigen seharga Rp 6,8juta dari sebuah apotek demi orang tuanya yang terpapar Covid-19 di rumah sakit di Pemalang.
Apotek Gema Farma yang menjual tabung oksigen seharga Rp 6,8 juta itu berdalih harga beli dari pemasok memang sudah tinggi karena tabung langka di pasaran. Pemilik apotek tersebut mengaku saat ini harga tabung oksigen sudah turun menjadi Rp5,3 juta.(hsn/mra)