
Lasem, 5NEWS.CO.ID,- Seorang pendaki Gunung Argopuro Lasem Kabupaten Rembang, bernama Edi Suyamto (30) warga Desa Pandean, Kecamatan Rembang, meninggal dunia akibat mengalami hipotermia (kedinginan ekstrim) saat melakukan pendakian, pada Minggu (9/10/2022).
Korban dipastikan meninggal dunia setelah sempat dievakuasi pakai tandu menuju rumah sakit di Kecamatan Pamotan untuk mendapatkan pertolongan.
Kabar duka ini viral dan tersebar, serta diunggah oleh salah satu akun instagram yakni @pendakilawas, pada (10/9/2022).
Kapolsek Pancur Iptu Ali Nur Mukhid menjelaskan kronologinya bahwa, pada Sabtu, (8/10/2022), sekitar pukul 17.00 WIB. Korban bersama rekannya Roy Yulianto (30) warga Pandean dan Irwansyah (24), warga Jambangan Kecamatan/Kabupaten Rembang berniat melakukan pendakian ke puncak Gunung Argopuro Lasem.
Mereka berangkat ke Argopuro melalui jalur Desa Ngeroto Kecamatan Pancur. Kemudian, pada Minggu (9/10/2022), sekitar pukul 04.00 WIB, rekannya (Roy Yulianto) menginformasikan melalui telepon kepada Mustofa (30), bahwa korban mengalami hipotermia.
Saat itu kondisi korban lemas. Namun, masih dalam keadaan sadarkan diri, Setelah menerima telepon, Mustofa bersama Alif (39) warga lainnya berangkat menuju lokasi korban berada melalui jalur Desa Ngeroto Pancur.
Informasi bahwa korban mengalami hipotermia itu juga diteruskan ke Polsek Pancur dan tim SAR dari BPBD Rembang. Kemudian, mereka segera datang dan langsung melakukan evakuasi.
Korban ditandu secara bergantian oleh Tim SAR menggunakan kain dan kayu menuju Desa Ngeroto melalui jalur yang cukup terjal.
Sampai di Desa Ngeroto sekitar pukul 08.45 WIB dan selanjutnya korban dibawa menuju PKU Muhammadiyah Pamotan sekira pukul 09.00 WIB, untuk mendapatkan perawatan medis. Namun, nahas nyawa korban tidak tertolong.
Ali menyebutkan, berdasarkan informasi dari warga setempat, lokasi kejadian pendaki yang mengalami hipotermia tersebut masuk kawasan Petak Puncak Argopuro, masuk wilayah Kecamatan Lasem.
Ali mengungkapkan, korban diduga meninggal karena hipotermia atau kedinginan yang ekstrim. Hasil pemeriksaan dari tim medis juga tidak ada tanda-tanda bekas kekerasan.
“Lokasi kejadian masuknya wilayah Kecamatan Lasem, kami hanya membantu evakuasi korban saja,” ungkapnya. (hus)