Kiai Said: Peran Santri Menentukan Kebangkitan Indonesia dan Islam

Jakarta, 5NEWS.CO.ID, – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Prof. KH. Said Aqil Siroj mengatakan bahwa santri pun harus mengembangkan tradisi kreatif, inovatif, dan berpikir kritis. Sebab menilik sejarahnya bahwa para santri adalah warisan para ulama maka kebangkitan Indonesia dan Islam akan sangat ditentukan oleh kiprah dan peranan kaum santri.

Hal itu dismapaikan Kiai Said saat menyampaikan pidato kebudayaan dalam rangka peringatan Hari Santri Nasional di Gedung Kesenian Jakarta, Selasa malam (22/10/2019).


“Saya berpesan, santri perlu terus mengembangkan tradisi kreatif, inovatif, dan berpikir kritis,” katanya di hadapan para tokoh dan ulama.

Kiai Said mengimbau kepada semua pihak  agar melibatkan santri dalam seluruh proses pembangun bangsa dan negara. “Santri mewarisi legacy yang ditinggalkan oleh para ulama di abad keemasan Islam. Karena itu, kebangkitan Indonesia dan Islam akan sangat ditentukan oleh kiprah dan peranan kaum santri,” kata ulama dari Cirebon itu.

Menuju tahun 2045, lanjutnya, masyarakat Indonesia akan menghadapi tantangan Revolusi Industri 4.0. Era di mana manusia bisa terperangkap dalam kemajuan teknologi dan informasi.

Kata Kiai Said, kemajuan teknologi dan informasi bisa mengurangi hubungan dan kedekatan antar manusia (hablun min al-nas). Namun santri memiliki modal yang besar untuk mendorong manusia agar tetap menjadi sentral atas kemajuan teknologi dan informasi itu.

“Santri memiliki mekanisme agar hubungan antar manusia tetap kuat dan kokoh. Di antaranya Tahlilan, Yasinan, dan Barzanji,” kata Pengasuh Pondok Pesantren Atsaqofah Ciganjur itu.

Di dalam tradisi keberagamaan santri,  teknologi dan informasi hanya sebuah instrumen bukan tujuan. Sebab dalam pandangan Islam tentang kebudayaan, negara dan kebhinekaan secara tepat akan menjadi modal penting dalam membangun Islam Indonesia sebagai rujukan dunia.

Saya yakin, kata Kang Said, santri-santri yang dilahirkan dan ditempa di pesantren memiliki pemahaman tentang Islam, kebudayaan, negara dan kebhinekaan yang tepat sehingga di pundak santrilah masa depan Indonesia berada.

“Nilai-nilai yang selama ini dimiliki oleh santri seperti integritas, kejujuran, akhlaqul karimah akan menjadi modal penting dalam menyongsong Indonesia emas pada tahun 2045,” jelasnya. (mas)