
Jakarta, 5NEWS.CO.ID, – Dirjen Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Bondan Tiara Sofyan menegaskan, Program Komponen Cadangan (Komcad) yang melibatkan masyarakat sipil dalam pertahanan negara bukan upaya untuk menggelar wajib militer.
“Komcad itu bukan wajib militer. Komcad adalah untuk memperkuat komponen utama (pertahanan) TNI,” ujar Bondan di Kantor Kemenhan, Jakarta, Kamis (20/02/20).
Ia juga menjelaskan komcad sendiri memiliki klasifikasi peserta dari usia 18-35 tahun. Bagi mereka yang sudah memenuhi klasifikasi dan persyaratannya nantinya akan dilanjutkan dengan seleksi dan pelatihan Komcad selama tiga bulan.
“Setelah itu baru kemudian diangkat jadi Komcad, lalu bisa kembali ke profesi semula” ucapnya.
Seperti diketahui, Kemenhan menargetkan sebanyak 25.000 generasi milenial bergabung dalam Komcad pertahanan negara.
“Harapannya seperti itu (merekrut 25.000 millenial). Apakah nanti akan tercapai dalam berapa tahun, nanti tergantung anggarannya,” jelas Bondan Tiara Sofyan.
Komcad disiapkan untuk dikerahkan melalui mobilisasi guna memperbesar dan memperkuat kekuatan dan kemampuan komponen utama TNI dalam menghadapi ancaman militer.
Adapun posisi Komcad adalah elemen diluar TNI, sama halnya dengan komponen pendukung. Sedangkan komponen utama pertahan nasional adalah TNI.
Hanya saja, pembukaan rekrutmen tersebut masih menunggu terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) Komcad yang kini tengah digodog Sekretariat Negara (Setneg).
“PP-nya masih dalam proses, sudah selesai harmonisasi (antar kementerian/ antar lembaga) sekarang masih dalam proses pembahasan akhir di Setneg. Begitu PP-nya selesai, kita segera sosialisasi,” jelasnya.
Dia juga mengharapkan PP Komcad dapat segera terbit, dan dapat membuka pendaftaran setelah Idul Fitri 2020. (mra)