
Rembang, 5NEWS.CO.ID, – Pihak keluarga korban meninggal dunia akibat tambang longsor di Desa Blimbing, Kecamatan Sluke, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah mengambil langkah damai dengan pihak perusahaan pengelola tambang. Akan tetapi, langkah itu tidak menghapus proses hukum atas peristawa pada Rabu (06/05/20) lalu.
Karno, kakak salah satu korban meninggal dunia asal Desa Sidomulyo, Kecamatan Gunem mengatakan selama ini truknya diikutkan bekerja kepada seseorang, untuk mengangkut bahan tambang di lokasi yang longsor. Truknya rusak berat dan sulit diperbaiki lagi.
Dia hanya berharap truknya bisa diganti, sedangkan keluarga korban mendapatkan santunan yang layak. Karno mengaku perusahaan sudah menyerahkan uang Rp25 Juta dan Rp5 Juta biaya pemakaman.
“Soal damai atau tidak, saya nurut saja sama bos yang saya ikuti kerja. Tinggal perusahaan gimana toleransinya sama kita-kita ini. Cuman kalau boleh milih, ya milih nyawa adik saya, Muhammad Abram (28 tahun) selamat,” kata Karno, Selasa (09/06/20).
Hal senada diungkapkan Kasnawi, ayah dari Nasikin, korban meninggal dunia, warga Desa Sendangmulyo, Kecamatan Sluke. Kasnawi menganggap kejadian tersebut sebagai musibah dan sudah mengikhlaskan meninggalnya sang anak. Dia juga tidak berniat menuntut perusahaan tambang ke jalur hukum.
“sudah ikhlas, sudah garisnya sampai di sini. Tidak ada tuntutan apa-apa,“ ucap Kasnawi.
Sementara itu, Kapolres Rembang, AKBP Dolly A Primanto mengatakan, kasus masih terus berlanjut. Tapi belum ada tersangka pelaku yang ditetapkan.
Soal nantinya kedua belah pihak ingin berdamai, polisi sebatas memfasilitasi. Proses hukum tetap berlanjut.
“Di kepolisian sudah diatur itu. Tapi proses ini masih jalan, saya nggak bisa mendahului penyidikan. Nanti perkembangan, biar Kasat Reskrim yang menjelaskan, “ tutur Dolly A Primanto.
Di tempat terpisah, Sunarto yang mewakili pihak perusahaan PT Amir Hajar Kilsi (AHK) selaku pengelola tambang, menyatakan pihaknya akan menghargai proses hukum yang berjalan di kepolisian. Sunarto juga memastikan uang santunan kepada keluarga korban meninggal dunia maupun luka-luka sudah diserahkan, sebagai bentuk rasa bela sungkawa.
“Kami selaku warga negara yang baik mentaati prosedur hukum yang berlaku. Kami akan tetap kooperatif, “ ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, tambang tras di Desa Blimbing Kecamatan Sluke longsor pada Rabu (06/05/20) lalu. Akibatnya, dua orang sopir meninggal dunia dan satu sopir luka berat. Selain itu, enam unit dump truk rusak parah tertimpa material longsoran. (mra)