Kapolri Copot Kapolres Malang dan 9 Perwira Buntut Tragedi Kanjuruhan

Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo. (Foto: Azhar/detikcom)

Malang, 5NEWS.CO.ID,-  Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah mencopot Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat buntut dari tragedi kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur (Jatim), Sabtu (1/10/2022). Selain Kapolres, sejumlah perwira Satuan Brimob Polda Jatim juga dicopot.

Sebelumnya, sempat diberitakan korban jiwa akibat tragedi Kanjuruhan tersebut setidaknya ada 127 korban tewas, dan ratusan lainnya mengalami luka-luka.

Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta pada jumpa pers sebelumnya di Kabupaten Malang, Jawa Timur, (2/10/2022) mengatakan bahwa sebanyak 34 orang dilaporkan meninggal dunia di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, sementara sisanya meninggal saat mendapatkan pertolongan di sejumlah rumah sakit setempat.

Selain korban meninggal dunia, tercatat ada 13 unit kendaraan yang mengalami kerusakan, 10 diantaranya merupakan kendaraan Polri.

AKBP Ferli Hidayat dicopot dan kemudian dimutasi ke SSDM Polri. Jabatan Kapolres Malang selanjutnya diserahkan kepada AKBP Putu Kholis Aryana yang semula menjabat Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok.

“Kapolri memutuskan menonaktifkan sekaligus mengganti Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat dimutasi sebagai Pamen SSDM Polri dan digantikan AKBP Putu Kholis Aryana yang sebelumnya menjadi Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok Polda Metro Jaya,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo, Senin (3/10/2022).

Selain itu, kata Dedi, sejumlah komandan Brimob Polda Jatim juga turut diganti usai kerusuhan ini.

“Melakukan penonaktifan jabatan Danyon (komandan batalyon), Danki (komandan kompi), dan Danton (komandan pleton) Brimob sebanyak 9 orang,” ujar Dedi.

Berikut 9 anggota Brimob Polda Jatim, termasuk sejumlah perwira yang dicopot imbas tragedi Kanjuruhan, antara lain :

  • AKBP Agus Waluyo SIK (danyon)
  • AKP Hasdarman (dankie)
  • Aiptu Solikin (danton)
  • Aiptu Samsul (danton)
  • Aiptu Ari Dwiyanto (danton)
  • AKP Untung (dankie)
  • AKP Danang (danton)
  • AKP Nanang (danton)
  • Aiptu Budi (danton)

Dedi menyebut Propam masih melakukan pemeriksaan internal hingga malam ini.

“Semuanya masih dalam proses pemeriksaan oleh tim malam hari ini,” imbuh dia.

Tragedi ini sendiri terjadi berawal usai Arema FC kalah melawan Persebaya (3-2) dan suporter Arema yang merasa kecewa. Lalu beberapa di antara mereka turun ke lapangan untuk mencari pemain dan ofisial.

Selang beberapa waktu stadion Kanjuruhan dipenuhi oleh para suporter hingga menimbulkan kericuhan. (hus)