Iran dan Indonesia Gelar Putaran Ketujuh Dialog HAM

Iran dan Indonesia melakukan putaran ketujuh dialog tentang hak asasi manusia secara virtual. (Foto: Dok. Kemenlu)

Jakarta, 5NEWS.CO.ID,- Pejabat Iran dan Indonesia melakukan putaran ketujuh dialog tentang hak asasi manusia secara virtual pada hari Selasa (7/12/2021). Menurut kantor berita ISNA, tujuan dari dialog ini adalah untuk mengenal situasi HAM di kedua negara, menciptakan pemahaman yang lebih baik tentang realitas yang ada, dan bertukar pengalaman antara Republik Islam Iran dan Indonesia di bidang HAM.

Kedua pihak membahas isu dan perkembangan HAM di Iran dan Indonesia, kerja sama di bidang tertentu dalam kerangka mekanisme HAM PBB dan forum internasional lainnya, serta kerja sama untuk memajukan dan melindungi hak-hak perempuan, hak asasi kaum disabilitas, dan langkah-langkah yang diambil di bidang HAM selama pandemi Covid-19.

Pihak Iran mengapresiasi posisi Indonesia yang menolak resolusi tentang situasi HAM di Iran dan menyerukan perluasan dukungan dan kerja sama kedua negara di lembaga-lembaga internasional.

“Bersama-sama kita pastikan Dewan HAM PBB dapat melaksanakan mandatnya dalam memperkuat kapasitas negara-negara dalam melakukan promosi dan pelindungan HAM lewat genuine dialogue dan kerja sama konstruktif,” ujar Direktur HAM dan Kemanusiaan, Achsanul Habib yang memimpin delegasi Indonesia.

Dalam kesempatan tersebut, Delegasi Iran dipimpin oleh Direktur Jenderal Perempuan dan HAM, Y.M. Mansoureh Sharifi Sadr. Y.M. Muhammad Azad.

Pertemuan kali ini diselenggarakan secara daring dan luring sebagaimana dialog bilateral lain pada tahun 2021. Delegasi dari kedua negara membahas berbagai isu yang menjadi perhatian bersama. Isu-isu terkait pemenuhan dan pelindungan kelompok rentan, seperti hak-hak penyandang disabilitas serta kekerasan terhadap perempuan dan anak di masa pandemi menjadi bahasan utama dalam Dialog HAM ke-7 ini.

Pada kesempatan ini, Indonesia juga mempromosikan berbagai upaya untuk menyelenggarakan pemerintahan yang inklusif, melalui Rencana Aksi Nasional HAM Generasi ke-5, 2021-2025. Selain itu, kedua negara juga bersepakat untuk meningkatkan kerja sama di tingkat multilateral dengan berpegang pada prinsip genuine dialogue dan kerja sama konstruktif.

Dialog Bilateral HAM Indonesia-Iran menjadi Dialog Bilateral HAM terakhir di tahun 2021, setelah sebelumnya dilakukan dengan Norwegia, Uni Eropa, dan Rusia. “Dialog Bilateral HAM menjadi sarana untuk berbagi good practices dan lesson learned kedua negara dalam melakukan promosi, pemenuhan, dan pelindungan HAM di dalam negeri,” lanjut Direktur Habib.

Di akhir pembicaraan, kedua pihak sepakat untuk melanjutkan kerja sama tahunan Iran-Indonesia dan melaksanakan putaran baru dialog tentang kerja sama HAM pada tahun 2022 di Jakarta. (AHA)