Hizbullah: Apakah Darah Rakyat Yaman Lebih Murah dari Minyak?

Beirut, 5NEWS.CO.ID, – Dua pabrik minyak Aramco milik Arab Saudi yang diserang drone perlawanan rakyat Yaman Hauti menimbulkan gejolak dunia, namun selama lima tahun Saudi dan koalisi menyerang rakyat Yaman dunia tidak peduli.

Kata Pimpinan Kelompok perlawanan Hizbullah Sayyid Hasan Nasrullah dalam pidatonya di Beirut Libanon, Jumat (20/9/2019).

“Dunia tak terguncang ketika AS dan Saudi membombardir Yaman selama bertahun-tahun,” kata Nasrallah.

Orang yang bersimpati kepada Saudi atas insiden Aramco seharusnya juga bersimpati kepada para korban di Yaman, katanya. Orang yang ditakuti Zionis Israel itu mengatakan bahwa Saudi serta Uni Emirat Arab (UEA) lebih baik menghentikan perang daripada menghamburkan banyak dananya untuk membeli sistem pertahanan udara.

Nasrallah juga mengingatkan bahwa insiden Aramco merupakan tanda ketangguhan Kelompok perlawnaan dan lemahnya pertahanan Saudi meskipun mengandalkan pertahanan dari Amerika sekalipun.

“Pertimbangkanlah kembali perhitungan kalian. Perang terhadap Iran bukanlah jaminan, karena justru akan menghancurkan kalian.” tegasnya.

Pemimpin yang terkenal di masyarakat Arab sebagai penepat janji ‘Sodiqul wa’d’ itu, juga mengingatkan Saudi dan koalisi untuk tidak menyulut perang dengan Iran dengan memprovokasi Amerika.

“Menggantungkan diri pada upaya memotivasi Trump agar menyulut perang terhadap Iran adalah harapan yang gagal, dan Trump sendiripun gagal dalam segala hal sehingga berobsesi mengadakan pertemuan dengan Presiden Rouhani.” jelasnya.

Nasrallah juga memperingatkan musuh besarnya, Israel, bahwa Hizbullah berhak melanjutkan upaya pencegatan drone Israel. Dan terbukti mampu mencegah dan mengurangi volume pelanggaran udara Israel terhadap Libanon. (mas)